Afrika Selatan, Jumat (27/3) memulai hari pertama karantina wilayah (lockdown) nasional selama tiga pekan, untuk membendung gelombang kasus virus corona, yang kini mencapai 900 orang di negara itu.
Presiden Cyril Ramaphosa, Kamis (26/3) mendesak tentara agar menjadi “kekuatan kebaikan,” seraya mengatakan bahwa masyarakat takut terhadap virus itu dan tentara tidak boleh melakukan apapun yang memperburuk situasi mereka.
Ramaphosa menyampaikan pesan serupa kepada polisi, seraya mengatakan mereka memahami masyarakat takut akan virus dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, termasuk kehilangan mata pencaharian mereka.
Lockdown di Afrika Selatan dianggap sebagai salah satu yang paling ketat, di antaranya dengan melarang penjualan minuman beralkohol dan membawa anjing berjalan-jalan. Masyarakat juga tidak diizinkan jogging di tempat umum selama tiga pekan mendatang.
Perbatasan Afrika Selatan juga telah ditutup bagi transportasi manusia, tetapi kargo pasokan penting masih dapat masuk negara itu. Lockdown itu dapat berlangsung lebih dari 21 hari jika situasi terkait wabah virus itu tidak membaik. [uh/ab]
