Tautan-tautan Akses

Pakistan Mulai Pemeriksaan Pelancong dari China


Otoritas bandara melakukan pemeriksaan terhadap penumpang yang tiba dari China, di bandara Lahore, Kamis pagi (22/1).
Otoritas bandara melakukan pemeriksaan terhadap penumpang yang tiba dari China, di bandara Lahore, Kamis pagi (22/1).

Pakistan, Kamis (23/1) mengumumkan otoritas bandara telah memulai pemeriksaan terhadap pelancong dari negara tetangganya, China, untuk mendeteksi virus corona.

Investasi miliaran dolar China baru-baru ini dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Pakistan telah mendongkrak jumlah warga yang melakukan perjalanan di antara kedua negara, termasuk ribuan orang pekerja China.

Para pejabat Pakistan menyatakan lebih dari 40 penerbangan langsung maupun tidak langsung dari China mendarat setiap pekan di tiga bandara utamanya, termasuk di kota terbesar negara itu, Karachi, Lahore dan ibukota, Islamabad.

“Titik masuk ini dipantau ketat sesuai dengan regulasi kesehatan internasional,” kata Menteri Kesehatan Pakistan Zafar Mirza dalam suatu pernyataan.

Namun, lanjutnya, Pakistan sejauh ini belum mendapat laporan satu pun kasus virus corona, yang tampaknya berasal dari kota Wuhan di China.

“Rumah sakit-rumah sakit besar di Lahore, Karachi dan Islamabad juga dihubungkan dengan sistem pengawasan di bandara, pelabuhan dan pos-pos perbatasan,” kata Mirza kepada badan penyiaran pemerintah. Ia mengatakan langkah-langkah darurat telah diberlakukan, berkoordinasi dengan kedutaan besar China di Islamabad, untuk memastikan bahwa sejumlah besar pekerja China, yang baru-baru ini kembali ke tanah air mereka untuk merayakan Imlek, diperiksa dengan ketat sewaktu mereka kembali ke Pakistan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengukuhkan hampir 500 pasien, termasuk hampir 20 orang yang meninggal, semuanya dikatakan berada atau berasal dari China.

Pemerintah Pakistan, jelas Mirza, berkomunikasi terus dengan mitra-mitranya di China dan WHO untuk memastikan diperkuatnya sistem karantina dan pengawasan nasional.

Para pejabat China menutup Wuhan mulai Kamis (23/1) dalam upaya membatasi penyebaran penyakit itu di dalam dan di luar negeri. Transportasi umum di kota berpenduduk 11 juta orang itu dihentikan, bandara-bandara dan stasiun-stasiun kereta ditutup sementara, dan penduduk diinstruksikan untuk tidak meninggalkan Wuhan kecuali ada “alasan khusus.”

Para pakar kesehatan internasional berupaya keras mengatasi penyakit tersebut, tetapi virus itu adalah jenis baru yang belum banyak diketahui.

Penyakit ini terutama ditularkan dari hewan ke manusia, tetapi para ilmuwan yakin ada penularan terbatas dari orang ke orang.

Para pakar kesehatan memperingatkan masyarakat untuk menghindari berdekatan dengan orang-orang yang dicurigai mengidap virus itu. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG