Tautan-tautan Akses

Perancis Minta Inggris Fleksibel dalam Pembicaraan pasca-Brexit


Presiden Perancis Emmanuel Macron (kiri) dan PM Inggris Boris Johnson (foto: dok).
Presiden Perancis Emmanuel Macron (kiri) dan PM Inggris Boris Johnson (foto: dok).

Presiden Emmanuel Macron mengatakan pembicaraan pasca-Brexit akan berfokus pada mempertahankan hubungan yang dalam terkait keamanan dan kebijakan luar negeri, dan membela kepentingan ekonomi Uni Eropa.

Macron mengatakan, mengingat desakan Perdana Menteri Boris Johnson agar negosiasi mendatang harus tuntas menjelang akhir tahun, Inggris perlu menunjukkan “fleksibilitas terkait jadwal yang ambisius itu.”

Macron membuat komentar itu di Paris menjelang pertemuan dengan Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic, di mana diskusi tentang perluasan blok negara-negara Eropa itu akan berlangsung. Perancis berbeda pendapat dengan anggota Uni Eropa lainnya mengenai proses yang memungkinkan Albania dan Makedonia Utara bergabung dengan blok tersebut. Setelah Inggris keluar, anggota blok itu akan berjumlah 27 negara.

Sementara itu di London, anggota parlemen dijadwalkan akan memperdebatkan RUU keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang diajukan Perdana Menteri Boris Johnson. Setelah pemilu pada Desember lalu, di mana Partai Konservatif menang dan menjadi mayoritas dengan meraih 80 kursi di Majelis Rendah, tidak ada keraguan bahwa RUU itu akan disetujui dan Inggris akan keluar dari Uni Eropa sesuai tanggal yang ditetapkan, 31 Januari.

Setelah keluar, Inggris akan tetap dalam pasar tunggal Uni Eropa yang bebas tarif hingga akhir 2020. Meskipun Inggris memiliki satu kali opsi untuk meminta perpanjangan selama dua tahun, yang disebut masa transisi, Johnson bersikeras tidak akan mengambil opsi itu.

Itu berarti diskusi mengenai hubungan masa depan terkait berbagai isu, termasuk perdagangan dan keamanan, harus diselesaikan tahun ini.

Menurut Johnson, waktu yang tersedia lebih dari cukup mengingat kedua pihak sudah sangat terintegrasi. Lainnya lebih skeptis dan berpendapat, hanya perjanjian mendasar yang bisa dibuat dalam waktu yang terbatas itu. Jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dan Johnson menolak opsi perpanjangan, maka tarif dan hambatan lain pada perdagangan antara kedua pihak harus diberlakukan.

Hari Rabu, Johnson dijadwalkan bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen di London untuk memulai diskusi tahap Brexit selanjutnya. Sejauh ini, diskusi hanya berpusat pada hak-hak warga negara, RUU keluarnya Inggris, dan mempertahankan perbatasan terbuka antara Irlandia, yang merupakan anggota Uni Eropa, dan Irlandia Utara, yang merupakan bagian dari Inggris.(ka/jm)

Recommended

XS
SM
MD
LG