Tautan-tautan Akses

Ekonomi Kashmir Merugi Akibat Pemblokiran Internet


Para jurnalis Kashmir memprotes pemblokiran internet oleh pemerintah India di Srinagar, 12 Oktober 2019. (Foto: AFP)
Para jurnalis Kashmir memprotes pemblokiran internet oleh pemerintah India di Srinagar, 12 Oktober 2019. (Foto: AFP)

Pemblokiran internet di negara bagian Jammu dan Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim di India, belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir. Ini adalah pemblokiran internet terlama dalam sebuah negara demokrasi.

Menurut kelompok HAM dan analis, pemblokiran internet itu merugikan ekonomi lokal dan menyebabkan ribuan orang kehilangan pekerjaan.

Access Now, kelompok HAM digital global yang memonitor situasi di Kashmir, mengatakan kepada VOA "putusnya konektivitas di lembah" akibat pemblokiran internet telah "merugikan ekonomi lokal."

"Pemblokiran internet di Kashmir, India adalah yang terlama dalam sebuah demokrasi," kata Raman Jit Singh Chima, direktur kebijakan Asia Pasifik Access Now kepada VOA.

"Kamar Dagang Kashmir telah mengungkap kerugian ekonomi yang besar akibat pemadaman internet di kawasan itu, merongrong tujuan ekonomi yang dijanjikan pemerintah pusat untuk mengintegrasikan kawasan itu ke kawasan lain yang lebih besar di India," tambah Chima.

Pemblokiran internet itu diberlakukan sejak Agustus, ketika New Delhi mencabut status semi-otonom Kashmir dan menerapkan jam malam di kawasan itu, termasuk memutus internet.

Pemerintah membela keputusannya dengan mengatakan hal itu merupakan upaya sementara untuk mencegah kemungkinan serangan teroris. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG