Tautan-tautan Akses

Ketidakstabilan Politik Menghantui Pengungsi Suriah di Lebanon


Anak-anak pengungsi Suriah di sebuah kamp pengungsi di Kota Arsal, Lebanon, 5 Agustus 2019.
Anak-anak pengungsi Suriah di sebuah kamp pengungsi di Kota Arsal, Lebanon, 5 Agustus 2019.

Lebanon belum pulih dari ketidakstabilan politik dan krisis keuangan, sejak protes massal dimulai pertengahan Oktober.

Seperti orang lain di Lebanon, para pengungsi mengalami penurunan pendapatan dan meningkatnya harga-harga. Selain itu, perkelahian di jalanan antara kelompok-kelompok pedemo juga sering terjadi hingga memunculkan momok perang baru.

Tetapi lebih dari sejuta pengungsi Suriah di negara itu sudah sangat miskin dan semakin tidak disukai sebelum demonstrasi dimulai. Atas permintaan pemerintah, PBB berhenti mendaftar pengungsi pada 2015. Hal itu adalah bagian dari rangkaian kebijakan untuk mendorong warga Suriah meninggalkan negara itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, politisi dan media makin keras and sering menyerukan penolakan terhadap warga Suriah. Pengungsi sebetulnya bukan penyebab utama demonstrasi massal saat ini, tetapi sebagian pengunjuk rasa telah menyerang pengungsi. Sebagian pihak menyerukan perlindungan hak-hak pengungsi.

Pemerintah memperkirakan, sekitar satu setengah juta pengungsi Suriah tinggal di Lebanon. Pihak berwenang Lebanon juga sedang berupaya mengembalikan mereka ke beberapa bagian Suriah yang katanya sekarang sudah tenang.

Sebagian dari sekitar 27.000 orang yang telah kembali selama dua tahun terakhir melakukannya dengan sukarela, menurut pengungsi yang masih berada di Lebanon. Lainnya, kata mereka, disuruh kembali oleh pasukan keamanan. [ps/ii]

XS
SM
MD
LG