Tautan-tautan Akses

Inggris Yakin Iran Ada di Belakang Serangan Minyak Saudi


Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadiri pertemuan meja bundar dengan para kepala militer di Downing Street di London pada 19 September 2019. (Foto: AFP/Henry Nicholls)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadiri pertemuan meja bundar dengan para kepala militer di Downing Street di London pada 19 September 2019. (Foto: AFP/Henry Nicholls)

Inggris meyakini Iran adalah pihak yang bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi. Inggris akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan sekutu Eropa dalam memberikan tanggapan bersama, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Senin (23/9).

Amerika Serikat dan Arab Saudi sebelumnya juga telah menyalahkan Iran atas serangan 14 September. Serangan tersebut mengurangi separuh produksi minyak Saudi. Gerakan Houthi mengklaim serangan tersebut sebagai aksinya.

“Inggris mengaitkan tanggung jawab dengan tingkat probabilitas yang sangat tinggi kepada Iran untuk serangan Aramco. Kami pikir memang sangat mungkin Iran bertanggung jawab," kata Johnson kepada wartawan di pesawat menuju Majelis Umum PBB di New York.

"Kami akan bekerja dengan teman-teman Amerika kami dan teman-teman Eropa kami untuk membangun respons yang mencoba untuk mengurangi ketegangan di kawasan Teluk," tegasnya.

Seorang pejabat pemerintah Inggris mengatakan klaim tanggung jawab Houthi "tidak masuk akal". Hal tersebut terlihat dari skala, kecanggihan dan jangkauan serangan yang tidak konsisten dengan kemampuan mereka.

Ditanya apakah Inggris akan mengesampingkan aksi militer, Johnson mengatakan pihaknya akan mengawasi dengan cermat proposal Amerika Serikat untuk dapat berbuat lebih banyak dalam membantu mempertahankan Arab Saudi.

"Jelas jika kita diminta, baik oleh Saudi atau oleh Amerika, untuk berperan, maka kita akan mempertimbangkan dengan cara apa kita bisa bermanfaat," katanya.

Johnson mengatakan dia akan membahas tindakan Iran di kawasan itu dengan Presiden Hassan Rouhani pada pertemuan PBB. Ia juga akan mendorong pembebasan beberapa warga Iran berkebangsaan ganda yang menurutnya ditahan "secara ilegal dan tidak adil". [ah]

XS
SM
MD
LG