Tautan-tautan Akses

Jerman Tolak Ajakan AS untuk Ikut Melindungi Pelayaran Selat Hormuz


Foto yang diambil dari udara tampak kapal milik Garda Revolusioner Iran bergerak di sekitar kapal tanker berbendera Inggris, Stena Impero, yang disita oleh Garda di Selat Hormuz, di pelabuhan Bandar Abas, Iran, 21 Juli 2019.
Foto yang diambil dari udara tampak kapal milik Garda Revolusioner Iran bergerak di sekitar kapal tanker berbendera Inggris, Stena Impero, yang disita oleh Garda di Selat Hormuz, di pelabuhan Bandar Abas, Iran, 21 Juli 2019.

Amerika telah minta Jerman supaya ikut dengan Perancis dan Inggris menjaga keamanan pelayaran di Selat Hormuz, yang digunakan untuk mengangkut sedikitnya seperlima pasokan minyak mentah dunia.

“Jerman tidak akan ikut dalam tugas di laut yang direncanakan Amerika,” kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas, Rabu (31/7). Katanya, keadaan di kawasan itu sangat serius, dan “tidak bisa diselesaikan secara militer.”

Ketegangan meningkat di Timur Tengah belakangan ini, setelah Iran dan Amerika mengumumkan telah saling menembak jatuh drone lawannya dekat selat itu.

Pemerintah Inggris juga menyita kapal tanker Iran dekat selat Gibraltar, yang menurut Inggris sedang membawa minyak mentah ke Suriah. Garda Revolusi Iran membalas dengan menyita kapal tanker Stena Impero yang berbendera Inggris di Selat Hormuz.

Minggu lalu Inggris menyerukan diambilnya tindakan pimpinan Eropa, tapi Amerika berkeras misi itu harus dipimpinnya.

Para pemimpin Eropa enggan mendukung misi pimpinan Amerika itu, yang kata mereka hanya akan menambah ketegangan di kawasan.

Menteri Keuangan dan Wakil Kanselir Jerman Olaf Schulz mengatakan penting untuk mencegah eskalasi militer di kawasan Teluk Persia, dan misi pimpinan Amerika itu hanya akan memicu konflik yang lebih besar. [ii/pp]

XS
SM
MD
LG