Tautan-tautan Akses

AS Ingin Berantas Penjualan Online Produk Palsu


Kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan memperlihatkan mainan-mainan palsu.
Kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan memperlihatkan mainan-mainan palsu.

Presiden AS Donald Trump, Rabu (3/4), menandatangani sebuah memorandum untuk memerangi penjualan produk palsu melalui platform online seperti Alibaba, Amazon dan eBay.

"Presiden ini telah memutuskan sudah tiba saatnya memberantas pemalsuan dan perdagangan barang palsu yang meraja lela," kata Peter Navarro, asisten presiden dan direktur Kantor Kebijakan Perdagangan dan Manufaktur.

Meskipun tindakan Trump tidak secara langsung menindak pembuat dan penjual produk palsu, mulai dari obat-obatan farmasi hingga sepatu atletik bermerek, tindakan itu mengarahkan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk berkoordinasi dengan Jaksa Agung, Perwakilan Perdagangan AS dan Departemen Perdagangan, serta lembaga federal lainnya, untuk bersama-sama menyelidiki masalah itu dan menyerahkan laporan disertai rekomendasi dalam waktu 210 hari.

"Kita benar-benar tidak mengetahui berapa banyak terjadi pemalsuan," kata Navarro.

Berbicara kepada wartawan pada konferensi melalui telepon pada Rabu, Navarro memperkirakan hingga separuh barang bermerek di internet adalah palsu.

Menurut Navarro, Kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan tidak memiliki cukup personel untuk mengawasi dengan baik arus barang-barang terlarang, termasuk opioid berbahaya, ke Amerika melalui penjual online.

"Jika tidak dihentikan, pemerintah akan melakukannya," demikian peringatan Navarro kepada platform online, yang katanya bertanggung jawab menjual produk tiruan senilai setengah triliun dolar setiap tahun.

Barang-barang palsu yang sering disita, menurut survey pejabat bea cukai di banyak negara, adalah barang-barang sepatu, diikuti pakaian, barang-barang kulit dan peralatan IT. Paket pos merupakan cara yang paling digemari untuk mengirimkan produk-produk palsu dan bajakan. [my]

XS
SM
MD
LG