CR: 26857088 US-VENEZUELA-UN DISARMAMENT
HEAD: Countries Boycott Venezuelan Speech at UN Disarmament Conference
INTRO:
Amerika dan sejumlah negara lain melakukan “walk-out” Rabu ketika berlangsung Konferensi Pelucutan Senjata PBB saat utusan Venezuela akan memberikan sambutan.Mereka memboikot kehadirannya sebagai protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai kebijakan tidak bermoral dari rejim Maduro di Venezuela.Laporan Lisa Schlein berikut dibawakan oleh Jimmy.
TEKS:
Dutabesar Amerika ke Konferensi Pelucutan Senjata PBB Robert Wood mengatakan, walk-out ini mengirim pesan kuat baik kepada masyarakat internasional maupun rejim di Venezuela, bahwa Presiden Maduro sudah tidak memiliki kekuasaan moral maupun politik lagi.
((WOOD ACT))
“Rejim Maduro tidak bisa diterima.Kami tidak mengakuinya, dan karena itu, kami tidak akan berada dalam ruangan itu bersama utusan dari rejim itu berbicara kepada hadirin.Ini merupakan hal memalukan bahwa utusan itu hadir disana.”
Konferensi Pelucutan Senjata beranggotakan 65 negara termasuk kelima kekuatan nuklir.Kepemimpinan dari lembaga itu dirotasikan setiap bulan berdasarkan urutan abjad.Ukraina kini memimpin sampai 15 Maret, dan akan diikuti oleh Amerika.Setelah Amerika, maka Venezuela akan menggantikan.
Kata Wood, akan merupakan cemoohan apabila mengijinkan rejim Maduro menduduki jabatan itu.
((2ND WOOD ACT))
“Jabatan itu, sebagaimana saya sebut hari ini, seharusnya ada ditangan rakyat Venezuela, khususnya pemerintahan Juan Guaido, presiden sementara Venezuela.”
Pekerjaan yang dilakukan oleh Konferensi Pelucutan Senjata telah terhenti selama lebih dari satu dasawarsa karena hubungan renggang diantara negara-negara utama.Sebelumnya, lembaga PBB itu menyusun berbagai persetujuan pengendalian senjata.
Yang terpenting termasuk Kesepakatan Non-Proliferasi Senjata Nuklir, Konvensi Senjata Biologis, Konvensi Senjata Kimia, dan Kesepakatan Larangan Uji Nuklir Komprehensif.
HEAD: Countries Boycott Venezuelan Speech at UN Disarmament Conference
INTRO:
Amerika dan sejumlah negara lain melakukan “walk-out” Rabu ketika berlangsung Konferensi Pelucutan Senjata PBB saat utusan Venezuela akan memberikan sambutan.Mereka memboikot kehadirannya sebagai protes terhadap apa yang mereka sebut sebagai kebijakan tidak bermoral dari rejim Maduro di Venezuela.Laporan Lisa Schlein berikut dibawakan oleh Jimmy.
TEKS:
Dutabesar Amerika ke Konferensi Pelucutan Senjata PBB Robert Wood mengatakan, walk-out ini mengirim pesan kuat baik kepada masyarakat internasional maupun rejim di Venezuela, bahwa Presiden Maduro sudah tidak memiliki kekuasaan moral maupun politik lagi.
((WOOD ACT))
“Rejim Maduro tidak bisa diterima.Kami tidak mengakuinya, dan karena itu, kami tidak akan berada dalam ruangan itu bersama utusan dari rejim itu berbicara kepada hadirin.Ini merupakan hal memalukan bahwa utusan itu hadir disana.”
Konferensi Pelucutan Senjata beranggotakan 65 negara termasuk kelima kekuatan nuklir.Kepemimpinan dari lembaga itu dirotasikan setiap bulan berdasarkan urutan abjad.Ukraina kini memimpin sampai 15 Maret, dan akan diikuti oleh Amerika.Setelah Amerika, maka Venezuela akan menggantikan.
Kata Wood, akan merupakan cemoohan apabila mengijinkan rejim Maduro menduduki jabatan itu.
((2ND WOOD ACT))
“Jabatan itu, sebagaimana saya sebut hari ini, seharusnya ada ditangan rakyat Venezuela, khususnya pemerintahan Juan Guaido, presiden sementara Venezuela.”
Pekerjaan yang dilakukan oleh Konferensi Pelucutan Senjata telah terhenti selama lebih dari satu dasawarsa karena hubungan renggang diantara negara-negara utama.Sebelumnya, lembaga PBB itu menyusun berbagai persetujuan pengendalian senjata.
Yang terpenting termasuk Kesepakatan Non-Proliferasi Senjata Nuklir, Konvensi Senjata Biologis, Konvensi Senjata Kimia, dan Kesepakatan Larangan Uji Nuklir Komprehensif.
