Tautan-tautan Akses

PM May Lolos dari Mosi Tidak Percaya, Namun Hadapi Krisis Langsung Brexit


PM May Lolos dari Mosi Tidak Percaya, Namun Hadapi Krisis Langsung Brexit
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:58 0:00

Perdana Menteri Inggris, Theresa May menang secara tipis atas mosi tidak percaya, yang akan menjatuhkan pemerintahannya hari Rabu. Namun ia segera dihadapkan dengan sebuah krisis, terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

CR
BRITAIN BREXIT MAY
PM May Lolos dari Mosi Tidak Percaya, Namun Hadapi Krisis Langsung Brexit
NUMBER: 26362237
ADAPTOR/CHECKER: Puspita/Jimmy BS-17 Jan.2019
INTRO/MC:
Perdana Menteri Inggris, Theresa May menang secara tipis atas mosi tidak percaya, yang akan menjatuhkan pemerintahannya hari Rabu. Namun ia segera dihadapkan dengan sebuah krisis, terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Kesepakatan yang ia buat dengan Brussels itu dikalahkan dengan selisih suara besar dan memecahkan rekor minggu ini, dan masih tidak jelas bagaimana Inggris akan bisa keluar dari Uni Eropa tanpa sebuah persetujuan resmi, hanya dalam kurun sedikit lebih dari 70 hari, yang bisa berakibat bencana bagi perekonomian Inggris.
Laporan Henry Ridgwell dari London disampaikan Puspita Sariwati.
((ACT OF PARLIAMENT VOTE))
Perdana Menteri Inggris, Theresa May memenangkan Mosi tidak percaya dengan selisih hanya 19 suara, Rabu malam. Pemerintahannya bertahan tetapi krisis semakin meningkat dari hari ke hari.//
((MAY ACT))
Parlemen memberi kepercayaannya kepada pemerintahan ini, saya siap bekerja dengan semua anggota parlemen untuk menyiapkan Brexit.”
TEKS:
Kekalahan besar pada hari Selasa tidak berhasil menjatuhkan Theresa May. Dia ingin membangkitkan kembali kesepakatan Brexit yang telah dicapai sebelumnya dengan Uni Eropa. Tetapi tenggat waktu Brexit pada 29 Maret semakin dekat, dan di bawah undang-undang sekarang ini, Inggris akan keluar dari Uni Eropa dengan atau tanpa sebuah perjanjian. Jadi, apa rencana alternatif pemerintah? Ian Bond dari Pusat Reformasi Eropa mengatakan:
((BOND ACT 1))
Rencana B adalah mencoba lagi Rencana A, tetapi kali ini ancamannya lebih besar.”
TEKS:
Jadi, para anggota parlemen berusaha menyusun sendiri langkah maju mereka. Lebih dari 70 anggota Partai Buruh di parlemen mengusulkan penyelenggaraan referendum ke dua hari Rabu. Kelompok anggota parlemen lain berencana untuk merebut kekuasaan dari pemerintah untuk dan mengupayakan sebuah persetujuan baru untuk Brexit.
Para pemimpin Eropa hari Rabu menuntut Inggris segera membuat sebuah rencana baru, di antaranya adalah Kanselir Jerman, Angela Merkel.
((MERKEL ACT))
Merkel mengatakan, Inggris dan Eropa masih mempunyai waktu untuk berunding, tetapi Eropa sekarang menunggu usul baru dari Perdana Menteri Inggris.
TEKS:
Uni Eropa mengatakan, pihaknya bisa mengubah kesepakatan itu jika May bersikap lebih lunak dan mau mengubah beberapa prinsip yang selama ini dipegangnya secara teguh, seperti tuntutannya untuk mengakhiri perpindahan barang secara bebas dan kesatuan bea cukai. Ian Bond dari Pusat Reformasi Eropa menambahkan:

((BOND ACT 2))
“Sangat sukar bagi Uni Eropa untuk memberi Theresa May konsesi guna memenuhi prinsipnya dan sekaligus sesuai dengan hukum Uni Eropa. Dan kelompok yang beranggotakan 27 negara itu tidak akan mengubah peraturannya untuk kepentingan negara yang akan keluar.
TEKS:
May harus kembali ke parlemen dengan sebuah rencana alternatif awal minggu depan. Seiring dengan berlalunya waktu, krisis Brexit Inggris semakin parah – dan tidak terlihat tanda-tanda adanya jalan keluar yang jelas. (PS/JM)
XS
SM
MD
LG