Tautan-tautan Akses

Luhut Bantah Pertemuan IMF-Bank Dunia sebagai Hura-hura


Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia memberikan arahan final hari Sabtu (6/10) tentang persiapan, pendaftaran, keamanan dan daerah-daerah penyangga di luar Bali.
Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia memberikan arahan final hari Sabtu (6/10) tentang persiapan, pendaftaran, keamanan dan daerah-daerah penyangga di luar Bali.

Luhut Binsar Panjaitan membantah bahwa acara itu bersifat hura-hura dan memboroskan anggaran negara.

Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia siap dilangsungkan di Nusa Dua, Bali, minggu depan. Lebih dari 34.000 ribu peserta telah mendaftar untuk mengikuti pertemuan para pengambil kebijakan dunia itu, jauh melampaui target Indonesia yang semula menargetkan 19.000 peserta.

Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan ketua panitia nasional penyelenggaraan acara itu dalam keterangan tertulis yang diterima VOA hari Jum’at (5/10) mengatakan lonjakan peserta pertemuan ini diperkirakan akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Bali. "Hasil studi Bappenas, dengan jumlah peserta IMF-Bank Dunia yang kita hitung 19.000 orang, maka ada tambahan asumsi pertumbuhan ekonomi di Bali hingga 0,64%. Berarti menjadi 6,54% dan itu lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional."

Luhut Binsar Panjaitan bersama Secretary of Fund and Director IMF, Jianlin Hai mengunjungi Posko Pengungsian Gempa dan Tsunami di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10), dan menyerahkan secara simbolin bantuan beras sebanyak 20 ton dan bahan
Luhut Binsar Panjaitan bersama Secretary of Fund and Director IMF, Jianlin Hai mengunjungi Posko Pengungsian Gempa dan Tsunami di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10), dan menyerahkan secara simbolin bantuan beras sebanyak 20 ton dan bahan

Luhut: Jangan Mengira Acara Ini Hanya untuk Hura-Hura

Oleh karena itu Luhut membantah jika ada pihak yang mengatakan pertemuan tahunan itu merupakan acara hura-hura yang memboroskan anggaran negara. Diwawancarai VOA melalui telpon Minggu malam (7/10), Luhut mengatakan banyak hal akan dibahas dalam pertemuan itu, tidak melulu soal keuangan, tetapi juga pembangunan manusia, lingkungan hidup, model-model baru untuk menangani bencana dan sebagainya. "Jadi jangan orang mengira acara ini hanya untuk hura-hura. Kita jauh dari itu. Malah tidak pernah berpikir begitu. Memang mungkin ada persepsi sebagaimana tahun 1998 bahwa IMF membuat kita bankrut. Tetapi kini IMF sudah berubah. IMF kini lebih peduli pada isu human capital development, lingkungan hidup. Bank Dunia juga demikian," ujar Luhut.

Ditambahkannya bahwa Indonesia sudah belajar banyak dari pengalaman pahit di masa lalu. “Negara ini pun sudah jauh lebih pintar, kita tahu apa yang kita mau. Kita tidak lagi menerima saran orang lain begitu saja. Kita bisa bilang dengan tegas ‘’hei kami mau ini, bisa gak cocok ?’’ Begitu misalnya. Meskipun sampai sekarang ini khan kita belum membutuhkan IMF. Tetapi tetap perlu bekerjasama karena ia (IMF.red) bisa mendorong negara-negara lain untuk bekerjasama dengan kita. IMF bisa menyampaikan kepada mereka (negara-negara lain.red) bahwa Indonesia ini negara yang kredibel dan meyakinkan negara lain tentang Indonesia.”

Luhut Binsar Panjaitan bersama Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde di sela-sela upaya pemulihan dan penanaman kembali terumbu karang di Nusa Dua Bali, Minggu (7/10). Isu lingkungan hidup akan ikut dibahas dalam pertemuan nanti.
Luhut Binsar Panjaitan bersama Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde di sela-sela upaya pemulihan dan penanaman kembali terumbu karang di Nusa Dua Bali, Minggu (7/10). Isu lingkungan hidup akan ikut dibahas dalam pertemuan nanti.

Christine Lagarde Puji Ketahanan Ekonomi Indonesia

Sebelumnya Direktur Pelaksana dan Ketua Dana Moneter Internasional IMF Christine Lagarde hari Sabtu (6/10) memuji performa ekonomi Indonesia. Lagarde, sebagaimana dikutip Luhut, mengatakan "kagum melihat resilience (ketahanan.red) ekonomi Indonesia. Kalian kompak karena presiden-mu memberikan contoh yang bahus, memberikan satu contoh pada negara-negara sedang berkembang lain bagaimana presiden yang sederhana, tidak ada bisnis dengan pemerintah, fokus pada pekerjaannya, dan memiliki tim yang bagus."

Luhut mengatakan telah menelfon mantan menteri yang mengecam penyelenggaraan pertemuan tahunan itu. "Sudah saya telfon dia," tegasnya tanpa merinci siapa yang dimaksud.

Rizal Ramli Kecam Besarnya Anggaran untuk Pertemuan IMF-Bank Dunia

Jum’at lalu (5/10) anggota tim ekonomi Prabowo-Sandi, pasangan capres-cawapres pemilu 2019, Rizal Ramli, mengatakan bahwa anggaran 830 miliar rupiah yang dikeluarkan pemerintah untuk pertemuan itu terlampau besar. “Memang dari biayanya luar biasa besar Rp 830 miliar. Ada estimasi lain-lain mungkin lebih besar lagi. Itu nyaris US$70 juta, setahu saya mengadakan konvensi internasional biasanya US$10 juta sudah hebat dan mewah," jelas Rizal Ramli di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta. Mantan menteri kemaritiman itu mendesak pemerintah melakukan penghematan anggaran untuk kemudian dialihkan membantu warga terdampak bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah.

Luhut Binsar Panjaitan mengatakan masih belum mengetahui berapa yang sudah dihabiskan dari anggaran 855 miliar yang disiapkan pemerintah. ‘’Masih harus menunggu audit. Saya memperkirakan secara kasar tidak akan lebih dari 600 miliar. Apalagi banyak pihak swasta yang berkontribusi untuk acara ini,’’ paparnya.

Pertemuan IMF-Bank Dunia Siap Dimulai Senin

Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Dunia ini akan berlangsung mulai hari Senin (8/10). Sejumlah pengambil kebijakan dunia sudah memastikan hadir, antara lain Gubernur Bank Sentral Amerika Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG