Tautan-tautan Akses

Greenpeace Keluar Dari Grup Sertifikasi Produk Hutan Berkelanjutan


90 minutos de debate, 6 temas y los 2 candidatos presidenciales, se verán cara a cara en Cleveland, Ohio, a poco más de un mes para las elecciones del 3 de noviembre. Foto: Celia Mendoza/VOA.
90 minutos de debate, 6 temas y los 2 candidatos presidenciales, se verán cara a cara en Cleveland, Ohio, a poco más de un mes para las elecciones del 3 de noviembre. Foto: Celia Mendoza/VOA.

Greenpeace keluar dari organisasi internasional yang mensertifikasi produk kayu berkelanjutan. Greenpeace mengatakan Forest Stewardship Council atau Dewan Pengelolaan Hutan, gagal melindungi hutan alam dari eksploitasi, Associated Press melaporkan, Selasa (27/3).

Greenpeace turut membantu mendirikan FSC dua dekade silam.

Greenpeace mengatakan FSC tidak konsisten menerapkan standarnya dan "tidak memenuhi" tujuannya untuk melestarikan hutan-hutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Cap FSC, yang bergambar pohon, banyak dicari oleh produsen kertas dan produsen barang berbahan kayu, sebagai pengesahan bahwa bisa digunakan di pasar untuk mempromosikan bahwa produk mereka berasal dari proses produksi berkelanjutan dan bisa dijual dengan harga premium.

FSC telah mencetak sukses di beberapa kawasan, kata kelompok pecinta lingkungan hidup itu. Tapi gagal di "kawasan-kawasan berisiko tinggi yang memiliki institusi demokratis dan masyarakat sipil yang lemah dan korupsi yang marak."

Dalam pernyataan yang diunggah di situs web, Greenpeace Internasional mengatakan dewan sudah menjadi "alat bagi ekstraksi hutan dan industri kayu," dan menyatakan pihaknya tidak akan memperbarui keanggotannya. Greenpeace mengatakan cabang-cabang nasional Greenpeace di masing-masing negara akan membuat keputusan masing-masing mengenai kelanjutan kerja sama dengan FSC.

FSC dalam pernyataan melalui email, Selasa (27/3), membantah sudah membiarkan penebangan hutan dan mengatakan tidak banyak organisasi yang bisa menyamai transparansinya.

"Kenyataannya, FSC adalah alat untuk pengelolaan hutan yang bertanggung jawab, yang termasuk kehutanan dan pemanenan. Ini adalah mandat utama dari organisasi. Tapi FSC juga menjaga dari meluasnya pembalakan liar, penebangan hutan dan ujungnya, degradasi hutan," kata FSC.

Di Indonesia, FSC telah memberikan sertifikasi kepada Korindo, perusahaan patungan Korea-Indonesia, yang telah membuka lahan hutan hujan di Papua untuk industri kayu dan perkebunan kelapa sawit. [ft/dw]

XS
SM
MD
LG