Kelompok pemantau perang Suriah mengatakan serangan pasukan pro-pemerintah pada Selasa (20/2) di Ghouta timur yang dikuasai pemberontak, telah membunuh lebih dari 100 orang.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan setidaknya 250 orang telah terbunuh sejak Minggu (18/2) malam. Ini adalah angka korban tewas tertinggi dalam 48 jam sejak serangan kimia pada 2013 di pinggiran Kota Damaskus.
Selasa, pasukan Turki memaksa pasukan pro-pemerintah Suriah mundur saat mereka memasuki Afrin, Suriah, wilayah Kurdi yang telah digempur pasukan Turki selama sebulan penuh.
Baca: Turki Peringatkan Suriah Tidak Lakukan Intervensi Militer
Tayangan televisi pemerintah Suriah menunjukkan konvoi sekitar 20 kendaraan yang dilengkapi senapan mesin memasuki Afrin dari desa Nubul.
Pengiriman pasukan tersebut terjadi sehari setelah Turki memperingatkan pemerintah Suriah agar tidak memasuki wilayah tersebut, dengan mengatakan akan melakukan pembalasan, jika pasukan tersebut berusaha melindungi pejuang Kurdi. [as/al]
