Tautan-tautan Akses

Pemerintah Berjanji Tingkatkan Stok Pangan Nasional Tahun Depan


Pengamanan stok pangan nasional diharapkan tetap melindungi petani dalam negeri dari gempuran beras impor.
Pengamanan stok pangan nasional diharapkan tetap melindungi petani dalam negeri dari gempuran beras impor.

Namun, HKTI berharap agar pemerintah melindungi petani dalam negeri dari gempuran impor berbagai kebutuhan bahan pangan, terutama beras.

Pemerintah berjanji akan meningkatkan stok pangan nasional tahun depan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Meski demikian menurut Ismet Hassan Putro dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI, butuh kejujuran pemerintah terhadap petani agar petani dalam negeri terlindungi dari gempuran impor berbagai kebutuhan pangan terutama beras.

Kepada VoA di Jakarta, Jumat, Ismet Hassan Putro berpendapat pemerintah harus belajar banyak dari kondisi tidak maksimalnya ketersediaan pangan nasional tahun ini agar tidak terulang lagi pada tahun depan. Ia mengingatkan pemerintah harus lebih mampu mengatasi kenaikan harga pangan, kelangkaan stok dan membanjirnya impor produk-produk pangan. Jika pemerintah berjanji akan memperbaikinya tahun depan, menurutnya harus dibuktikan.

Ismet mengatakan, “Pada faktanya kan, pemerintah sering sekali lalai terhadap nasib para petani karena pemerintah lebih mementingkan para kepentingan importir karena sering sekali terjadi pemerintah tidak secara transparan menjelaskan kepada pihak-pihak tertentu berapa sebenarnya stok pangan yang ada di Indonesia, dari petani itu berapa jumlahnya, itu cukup atau tidak, kalau kurang itu berapa kurangnya”

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo berjanji akan tetap memperhatikan kesejahteraan petani dalam negeri.
Menteri Keuangan, Agus Martowardojo berjanji akan tetap memperhatikan kesejahteraan petani dalam negeri.

Sebelumnya Menteri Keuangan, Agus Martowardojo menegaskan pemerintah akan meningkatkan kebutuhan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani malalui berbagai subsidi sektor pangan dalam anggaran negara 2012.
“Yang kita alokasikan subsidi benih, subsidi bunga kredit program untuk upaya peningkatan ketahanan pangan,” kata Agus Martowardojo.

Hal senada juga disampaikan Menteri Pertanian, Suswono. Menurut Mentan Suswono berbagai kebutuhan operasional sektor pertanian akan ditambah untuk memudahkan para petani bekerja. Kerja sama dengan pihak Bandan Usaha Milik Negara atau BUMN ditambahkan Mentan Suswono juga ditingkatkan terutama untuk pengadaan lahan yang selama ini dikeluhkan para petani semakin sempit sehingga menyulitkan petani meningkatkan produksi.

Suswono mengatakan, “Untuk meningkatkan produktifitas dan meningkatkan juga produksi, subsidi benih ditambah yang tadinya 120 milyar, sekarang 279,9 milyar, jadi inilah yang nanti akan mendongkrak, ditambah lagi nanti kita ada peningkatan produksi melalui keterlibatan BUMN, jadi berbasis corporate inipun sudah mulai ada 570 ribu hektar yang dikerjakan bersama BUMN.”

Tahun depan pemerintah menganggarkan Rp 41,9 trilyun untuk subsidi non energi meliputi subsidi pangan, benih, pupuk dan bunga keredit usaha tani. Alokasi anggaran tersebut naik sekitar Rp 1 trilyun dibanding tahun ini dan pemerintah akan lebih fokus pada subsidi benih dan pupuk.

Selain itu pemerintah berjanji akan melindungi produk pangan lokal agar tidak terhimpit dari produk pangan impor yang tahun ini semakin menguasai pasar dalam negeri.

XS
SM
MD
LG