Tautan-tautan Akses

Jelang Libur Akhir Tahun Banyak Warga AS Jadi Sukarelawan Bantu Kaum Miskin


Bagi banyak warga Amerika, memberikan pelayanan kepada mereka yang memerlukan bantuan pada masa liburan akhir tahun adalah suatu tradisi (foto: dok).
Bagi banyak warga Amerika, memberikan pelayanan kepada mereka yang memerlukan bantuan pada masa liburan akhir tahun adalah suatu tradisi (foto: dok).

Dalam musim liburan menjelang hari Natal dan Tahun Baru, banyak warga Amerika meluangkan waktu mereka untuk menjadi sukarelawan membantu kaum miskin.

Musim liburan Natal dan Tahun Baru yang mencerminkan sikap “memberi” sedang berlangsung, saat ketika jutaan warga Amerika berbagi waktu dengan keluarga dan teman untuk memperingati hari libur seperti Hari Bersyukur dan sebentar lagi Natal. Tetapi, hari Natal merupakan masa yang berat bagi tunawisma dan mereka yang kelaparan.

Namun, sebagian orang memberi sumbangan kepada komunitas mereka dengan menolong mereka yang memerlukan.

Di DC Jewish Community Center sekelompok orang sedang menyiapkan hidangan yang akan disantap kaum miskin di Washington DC. Erica Steen mengurus acara tahunan itu dengan bantuan para sukarelawan, menyiapkan 15.000 porsi makanan.

“Apa yang kami temukan adalah, ada orang yang lapar di komunitas Washington, DC ini dan mereka kelaparan sepanjang tahun. Mengapa mereka tidak bisa menikmati hari-hari libur Natal seperti kita semua?” paparnya.

Lebih dari 500 orang menyumbangkan waktu mereka untuk membantu orang lain. Al Stenstrup, salah seorang sukarelawan, mengatakan, menyumbang adalah penting.

"Ide keseluruhan mengenai makanan yang kami sediakan hari ini di sini, melalui kerja para sukarelawan dan kelompok-kelompok madani yang juga menyumbangkannya kepada komunitas, sangat bermakna bagi mereka yang sedang kesulitan ekonomi, maupun membutuhkan pekerjaan, agar mampu mendukung keluarga mereka,” paparnya.

Bagi Jessica Adler, sukarelawan lainnya, pelayanan untuk komunitas selama masa liburan akhir tahun adalah suatu tradisi.

"Saya sangat menikmati melakukan pekerjaan ini dan menjalin ikatan dengan orang lain. Saya sangat beruntung dan memperoleh berkah dalam hidup saya, karena itu saya merasa perlu membantu orang lain,” tuturmya.

Di sebuah dapur yang disebut DC's Central Kitchen banyak sukarelawan sedang menyiapkan dan memasak hidangan akhir tahun.

Ciara Simonson dan teman-teman mahasiswanya ingin membuat gebrakan.

"Salah satu kutipan kesukaan saya adalah ‘hal terpenting dalam kehidupan adalah mencintai dan dicintai’ dan jika hal itu kita ingat dalam pelayanan kita, pemberian kita, dan kepedulian satu sama lain, itu merupakan makna hidup bermasyarakat,” akunya.

Beth Erickson membawa anak perempuannya Hollis untuk bekerja secara sukarela. Ia menuturkan, "Apa yang saya anggap penting adalah mengajak orang yang lebih muda untuk memahami pentingnya pelayanan dan memberi bantuan."

"Saya rasa, orang lain seharusnya membantu paling tidak dua jam, kalau tidak bisa 2 hari, untuk menolong mereka yang kurang beruntung atau mereka yang memerlukan pertolongan,” ujar Hollis Erickson.

Charles, seorang tunawisma dan memperoleh banyak derma dari orang lain, mengatakan, "Orang-orang itu memperoleh berkah karena memberi. Ada berkah untuk memberi dan menerima.”

Pada masa memberi seperti sekarang ini, berkah itu sangat berarti bagi para kaum miskin yang memang membutuhkan bantuan.
XS
SM
MD
LG