Tautan-tautan Akses

Brazil Kerahkan 200 Ribu Tentara untuk Atasi Virus Zika


Seorang petugas kesehatan Brazil berdiri di 'Sambadrome' sementara menyemprotkan insektisida untuk memberantas virus zika yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, di Rio de Janeiro hari Selasa (26/1).
Seorang petugas kesehatan Brazil berdiri di 'Sambadrome' sementara menyemprotkan insektisida untuk memberantas virus zika yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, di Rio de Janeiro hari Selasa (26/1).

WHO mengatakan virus Zika lewat nyamuk mungkin menjadi penyebab 4.000 terduga kasus microcephaly di Brazil, yang menyebabkan ukuran kepala abnormal kecil pada bayi yang baru lahir dan dapat mempengaruhi perkembangan otaknya.

Pemerintah Brazil mengerahkan sekitar 200.000 tentara dalam upaya memerangi nyamuk pembawa virus Zika, yang diduga memicu penyebaran virus yang terkait dengan kondisi cacat lahir yang mengerikan.

Menteri Kesehatan Marcelo Castro mengatakan pasukan militer itu akan melakukan perjalanan dari rumah ke rumah di seluruh Brazil, guna mendistribusikan pamflet dan memberikan nasihat soal pemberantasan nyamuk, menurut surat kabar 'O Globo' di Rio de Janeiro.

Surat kabar itu juga mengutip Castro yang mengatakan bahwa pemerintah akan mendistribusikan obat nyamuk kepada 400.000 perempuan Brazil yang menerima tunjangan pemerintah.

Pada hari Selasa (26/1), pemerintah kota Rio de Janeiro mengirim petugas penyemprot insektisida ke stadion Sambadrome, yang akan digunakan untuk perayaan karnaval yang akan datang dan juga akan digunakan untuk kompetisi panahan pada Olimpiade bulan Agustus mendatang.

Video: Virus Zika Dikhawatirkan Menyebar ke Negara-negara di Benua Amerika

Further Spread of Zika Virus in Americas Feared
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:22 0:00

WHO mengatakan virus Zika lewat nyamuk mungkin menjadi penyebab 4.000 terduga kasus microcephaly di Brazil, yang menyebabkan ukuran kepala abnormal kecil pada bayi yang baru lahir dan dapat mempengaruhi perkembangan otaknya.

"Hingga saat ini, kami telah mencatat 49 kasus kematian akibat microcephaly," kata juru bicara WHO Kristen Lindmeier dalam sebuah jumpa pers di Jenewa, Swiss.

Lindmeier mengatakan bahwa para ilmuwan sedang berupaya mencari bukti-bukti keterkaitan antara virus Zika dan microcephaly, namun sejauh ini belum ditemukan bukti-bukti secara langsung.

Badan pencegahan dan pengendalian penyakit AS (U.S. Centers for Disease Control and Prevention) telah memperingatkan kepada para wanita hamil agar tidak bepergian ke Brazil dan 21 negara lainnya di mana terjadi penyebaran virus Zika.

Kota Rio De Janeiro, Brazil akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas dalam bulan Agustus mendatang. [pp/dw]

Recommended

XS
SM
MD
LG