Tautan-tautan Akses

Gereja Liberia Lakukan Perayaan pasca Resmi Bebas Ebola


Le Capitole est prêt à recevoir le président élu Donald Trump pour son investiture, à Washington DC, le 18 janvier 2017. (VOA/ Nastasia Peteuil)
Le Capitole est prêt à recevoir le président élu Donald Trump pour son investiture, à Washington DC, le 18 janvier 2017. (VOA/ Nastasia Peteuil)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Sabtu (9/5) telah menyatakan Liberia sebagai bebas Ebola.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Liberia bebas Ebola. Pernyataan itu disampaikan setelah Liberia melaporkan tidak ada kasus Ebola baru dalam 42 hari, dua kali masa inkubasi maksimum bagi penyakit mematikan itu.

“Terhentinya penyebaran adalah pencapaian penting bagi negara yang melaporkan angka kematian terbesar, terlama, dan wabah paling kompleks sejak Ebola pertama kali muncul tahun 1976,” kata WHO dalam pernyataan tertulis.

Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengatakan kepada kantor berita Associated Press hari Sabtu (9/5) bahwa kerugian akibat wabah itu “membekas pada hati nurani dunia.” Dia mengatakan bagi sebagian korban selamat, “perlu satu generasi untuk menyembuhkan rasa sakit dan dukanya.”

Gedung Putih hari Sabtu mengatakan “senang” dengan akhir resmi dari wabah itu, menyebutnya “momen penting” dan mengucapkan selamat kepada rakyat Liberia. Tetapi pernyataan dari kantor pers Presiden AS Barack Obama menekankan masih banyak yang harus dilakukan.

“Meskipun pencapaian ini penting, dunia tidak boleh lupa bahwa wabah Ebola masih terjadi di Sierra Leone dan Guinea," kata pernyataan Gedung Putih.

Sementara pada hari Minggu (10/5), tabuhan gendang bergema di ibukota Liberia, Monrovia, sementara para pemimpin Kristen memenuhi seruan presiden untuk merayakan terbasminya Ebola dari negara itu setelah mewabah dan menewaskan lebih dari 4.700 orang di negara Afrika Barat tersebut.

Di satu gereja Pantekosta yang berkembang pesat di Monrovia, ketua paduan suara Ester Tamba memimpin jemaat yang berdiri merayakan 42 hari tidak ada kasus baru Ebola, dua kali masa inkubasi maksimum Ebola. Artinya, wabah itu resmi berakhir.

Untuk pertama kali dalam setahun, jemaat tidak dipaksa untuk memeriksakan suhu tubuh sebelum masuk gereja.

Namun belum semua kembali normal. Pelukan dan jabat tangan setiap selesai misa, yang dihentikan tahun lalu karena takut hal itu bisa menyebarkan Ebola, belum dilakukan lagi, dan pendeta di sana mengatakan ia “tidak tergesa'' melanjutkan kebiasaan itu.

Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengunjungi pusat kesehatan hari Sabtu memuji upaya dokter dan perawat, dan perayaan resmi pemerintah direncanakan hari Senin.

“Kita tidak boleh lengah sampai seluruh kawasan itu dinyatakan bebas kasus Ebola. Dan kita semua harus bekerja sama untuk memperkuat kapasitas di seluruh dunia untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon wabah dengan tanggap sebelum menjadi epidemi.”

Sierra Leone dan Guinea masing-masing masih melaporkan sembilan kasus Ebola pekan lalu.

XS
SM
MD
LG