Tautan-tautan Akses

Trump Sangkal Telah Memecah Belah Bangsa


Presiden AS terpilih Donald Trump berbicara kepada para pendukungnya dalam sebuah acara di Fayetteville, North Carolina (6/12). (AP/Gerry Broome)
Presiden AS terpilih Donald Trump berbicara kepada para pendukungnya dalam sebuah acara di Fayetteville, North Carolina (6/12). (AP/Gerry Broome)

Majalah Time menyebutnya sebagai pemimpin “the Divided States of America”, atau pemimpin “negara-negara bagian yang terpecah di Amerika".

Presiden AS terpilih Donald Trump hari Rabu (7/12) mengatakan ia akan segera menjadi pemimpin sebuah negara yang terpecah secara politik, tapi membantah bahwa dia lah yang menyebabkan perpecahan itu.

“Saya tidak memecah mereka,” kata Trump dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC, yang baru saja mengumumkan bahwa majalah berita Time mengangkat Trump sebagai Tokoh Tahun Ini dan menyebutnya sebagai pemimpin “the Divided States of America”, atau pemimpin “negara-negara bagian yang terpecah di Amerika".

“Banyak perpecahan,” kata Trump, “tapi kita akan mempersatukan kembali negeri ini. Kita akan punya negara yang paling sehat, dan kekuatan ekonomi yang hebat. Kita akan membangun angkatan bersenjata kita dan memperkuat keamanan.”

Trump, raja real estat yang menjadi politisi Partai Republik itu memenangkan pemilihan presiden berdasarkan suara yang diperolehnya dalam Electoral College, walaupun saingannya, Hillary Clinton mendapat suara hampir 2,7 juta lebih banyak.

Kata Trump, dia punya hubungan sangat baik dengan orang yang akan digantikannya tanggal 20 Januari, Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat. Obama, yang mendukung Clinton pernah menyebut Trump sebagai orang yang “tidak patut menjadi presiden.”

Tapi, kata Trump tentang Obama, “saya sungguh-sungguh suka padanya, walaupun kami sangat berbeda pendapat dalam beberapa kebijakan.” [isa/sp]

XS
SM
MD
LG