Tautan-tautan Akses

Dokter Inggris: Remaja Puteri Pakistan yang Cedera akan Pulih Total


Ambulans yang membawa remaja Pakistan, Malala Yousufzai dari pesawat Emirat menuju ke rumah sakit di Birmingham, Inggris (15/10).
Ambulans yang membawa remaja Pakistan, Malala Yousufzai dari pesawat Emirat menuju ke rumah sakit di Birmingham, Inggris (15/10).

Tim dokter Inggris yang merawat siswi Pakistan berusia 14 tahun, Malala Yousafzai, yang minggu lalu ditembak militan Taliban, mengatakan ia kemungkinan akan “pulih total.”

Direktur medis Rumah Sakit Queen Elizabeth, Dave Rosser, mengatakan perawatan dan pemulihan Malala Yousafzai diperkirakan membutuhkan paling tidak beberapa minggu. Ia mengungkapkan hal itu hari Senin, tidak lama setelah Yousafzai tiba di Inggris menggunakan ambulans udara dari rumah sakit militer di Pakistan.

Para pejabat militer Pakistan mengatakan sebuah panel dokter di sana menyarankan agar Yousafzai ditransfer ke fasilitas “yang berkemampuan menyediakan pengobatan terpadu bagi anak-anak yang mengalami cedera parah.” Rumah sakit Queen Elizabeth, yang terletak di kota Birmingham, berpengalaman luas dalam merawat tentara Inggris yang cedera dalam perang Afghanistan.

Menurut pihak militer, tim dokter tersebut mengatakan Yousafzai “akan memerlukan pengobatan lama untuk sepenuhnya pulih dari dampak fisik dan psikologi trauma yang dialaminya.” Pihak militer juga mengatakan ia akan membutuhkan pembenahan atau penggantian “tulang-tulang tengkorak yang rusak dan rehabilitasi jangka panjang.”

Pemerintah Pakistan berjanji membayar semua biaya pengobatannya.

Kawanan Taliban menembak Yousafzai di leher dan kepalanya tanggal 9 Oktober ketika ia pulang sekolah di kawasan Lembah Swat. Taliban mengatakan mereka menjadikan remaja perempuan itu sebagai sasaran karena ia terus terang menentang kelompok pemberontak itu.

Sementara itu, para pejabat Pakistan mengatakan puluhan militan bersenjata menyerang sebuah kantor polisi di bagian barat laut dan menewaskan enam polisi, dua di antaranya tewas dengan dipancung.

Menurut pihak berwenang, serangan itu mulai berlangsung Minggu larut malam di sebuah kota kecil di luar kota Peshawar. Militan yang bersenjata granat berpendorong roket itu bentrok dengan polisi dan baku tembak selama beberapa jam.

Sebelum melarikan diri, para penyerang membakar kantor polisi dan sedikitnya tiga mobil polisi. Taliban Pakistan mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Kelompok militan itu kerap menarget pasukan keamanan dengan serangan-serangan terpadu, sebagai bagian dari perjuangan mereka yang terus berlanjut melawan pemerintah.

Recommended

XS
SM
MD
LG