Tautan-tautan Akses

Reaksi atas Penunjukan CEO ExxonMobil sebagai Menlu AS


CEO perusahaan minyak ExxonMobil, Rex Tillerson, yang dipilih Presiden terpilih Donald Trump untuk menjadi Menlu AS (foto: dok).
CEO perusahaan minyak ExxonMobil, Rex Tillerson, yang dipilih Presiden terpilih Donald Trump untuk menjadi Menlu AS (foto: dok).

Timbul beragam reaksi setelah Presiden terpilih Donald Trump menunjuk CEO ExxonMobil Rex Tillerson untuk menjadi menteri luar negeri. Sebagian memuji, sebagian lain menyatakan keprihatinan akan kedekatan hubungan Tillerson dengan Rusia.

Dalam pernyataannya, Presiden terpilih Donald Trump mengatakan bos perusahaan minyak ExxonMobil Rex Tillerson adalah "pilihan terbaik" untuk menteri luar negeri berdasar "kegigihannya, pengalamannya yang luas dan pemahamannya yang mendalam soal geopolitik."

Duta Besar Barbara Bodine di Universitas Georgetown mengatakan, "Pengalaman kepemimpinan manajemennya luar biasa. Jadi, menurut saya, itu akan berguna. Tetapi ia tidak berpengalaman soal kebijakan."

Di antara tokoh-tokoh internasional yang langsung memuji pilihan Trump adalah pemimpin OPEC, kartel minyak dengan 13 negara yang menilai Tillerson "lebih dari memenuhi persyaratan."

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, "Batasannya sangat tipis antara minyak, geopolitik, dan diplomasi."

Mungkin tidak mudah bagi Tillerson menyusuri batasan tipis itu ketika menghadapi senator-senator Amerika untuk sidang pengukuhannya.

Senator Fraksi Demokrat Chris Coons dari negara bagian Delaware mengatakan, "Senator-senator Partai Republik maupun Partai Demokrat akan mempertanyakan konflik kepentingan Tillerson yang mungkin timbul, mengenai hubungannya yang lama dan dekat dengan Vladimir Putin dan Rusia, dan kemampuannya menyeimbangkan tuntutan sebagai diplomat serta memperjuangkan kepentingan Amerika dengan pengalamannya yang panjang memimpin perusahaan minyak dan gas yang memiliki kepentingan dan prioritas yang sangat berbeda."

Tillerson selama ini menjadi pengecam sanksi Amerika atas Rusia, yang merugikan bisnis ExxonMobil.

Rusia diduga berusaha mencampuri pemilihan presiden Amerika baru-baru ini yang dimenangkan Trump.

Anggota DPR Amerika dan pihak lain juga masih khawatir akan kegiatan militer Rusia di Ukraina dan Suriah.

Pengamat politik pada American University, James Goldgeier mengingatkan, "Penilaian apa saja mengenai hubungan yang membaik dengan Rusia, yang dipersepsikan orang berdasar kepentingan pribadi, akan menciptakan masalah bagi Amerika dan diplomasinya."

Menteri Luar Negeri petahana, John Kerry, telah menyampaikan selamat kepada Tillerson atas pencalonannya dan menjanjikan dukungan penuh Departemen Luar Negeri bagi kelancaran transisi. [ka/ds]

XS
SM
MD
LG