Tautan-tautan Akses

Kongres akan Selidiki Kajian CIA soal Intervensi Rusia dalam Pilpres AS


Dua Senator partai Republik, John McCain (kiri) dan Lindsey Graham, bergabung dengan dua Senator Partai Demokrat untuk menyelidiki kajian CIA soal intervensi Rusia dalam Pilpres AS (foto: dok).
Dua Senator partai Republik, John McCain (kiri) dan Lindsey Graham, bergabung dengan dua Senator Partai Demokrat untuk menyelidiki kajian CIA soal intervensi Rusia dalam Pilpres AS (foto: dok).

Kongres AS akan menyelidiki kajian CIA bahwa Rusia campur tangan dalam pemilihan November lalu dan berusaha memenangkan Donald Trump.

Pemimpin Republik di Senat mengatakan Senin (12/12), Kongres AS akan menyelidiki kajian CIA bahwa Rusia campur tangan dalam pemilihan November lalu dan berusaha memenangkan Donald Trump. Ini merupakan temuan yang oleh presiden terpilih Donald Trump dinilai sebagai “konyol”.

Pemimpin mayoritas di Senat, Mitch McConnell memberitahu reporter bahwa sebuah penyelidikan akan dilaksanakan oleh komite intelijen Senat. Dua tokoh utama Republik di Senat, Senator John McCain dari Arizona dan Lindsey Graham dari South Carolina, seorang pengecam Trump yang utama, telah bergabung dengan dua Demokrat dalam mengusahakan sebuah penyelidikan bipartisan atas kegiatan-kegiatan Kremlin selama pemilihan berlangsung di Amerika.

“Sudah tentu setiap penerobosan terhadap keamanan dunia maya kita merisaukan, dan saya mengecam keras upaya seperti itu,” kata McConnell.

Tidak seperti Trump, yang mengungkapkan kekaguman untuk pemimpin Rusia Vladimir Putin, McConnell mengatakan, “Rusia bukanlah sahabat kita.”

Ketika ditanya tentang dukungan McConnell untuk penyelidikan oleh Kongres ini, juru bicara Trump, Jason Miller mengatakan fokus pada campur tangan Rusia dalam pemilihan merupakan upaya untuk men-delegitimasikan kemenangan presiden terpilih Trump.”

CIA baru-baru ini menyimpulkan dengan “keyakinan tinggi” bahwa Rusia berusaha mempengaruhi pemilihan Amerika dalam upaya memenangkan Trump, sehingga menimbulkan kecurigaan di kalangan anggota Senat yang prihatin dengan kemurnian dari sistem pemilihan Amerika, serta ini berpotensi mengganggu hubungan pada awal dari pemerintahan Trump.

Trump Minggu mengatakan, pernyataan CIA bahwa peretasan oleh Rusia berusaha memenangkan dirinya adalah “konyol”, serta dia juga memuji CEO Exxon Mobil Rex Tillerson, yang kini muncul sebagai kandidat utama untuk jabatan Menteri Luar Negeri.

“Ini merupakan masalah yang memprihatinkan saya karena Rex Tillerson punya hubungan yang sangat dekat dengan Vladimir Putin,” kata Senator McCain.

“Dan sudah tentu mereka telah melakukan kesepakatan besar bersama-sama,” tambahnya.

Dalam wawancara dengan CBS Face The Nation, McCain mengatakan, “Hal itu akan mewarnai pendekatan dia terhadap Vladimir Putin dan ancaman Rusia.”

Senator Chuck Schumer dari New York, yang akan memimpin minoritas Demokrat di Senat, pada Senin menyambut gembira dukungan McConnell terhadap penyelidikan itu, yang katanya harus bersifat bipartisan dan meliputi “semua intelijen yang relevan.”

“Isu ini jangan sampai dan tidak boleh menjadi ajang permainan politik,” kata Schumer.

Sementara itu, tim transisi Trump mengumumkan Senin bahwa pilihannya untuk memimpin Departemen Keamanan Tanah Air adalah Jenderal John Kelly. Kelly adalan mantan panglima dari Komando Selatan serta memiliki “pemahaman tentang tantangan-tantangan yang dihadapi Amerika di perbatasan sebelah selatan,” kata pengumuman itu.

Selama kampanye, Trump menghadapi hubungan yang buruk dengan rekan-rekan Republik, tetapi sejak kemenangannya atas Hillary Clinton telah berhasil membina sebuah front bersatu dengan anggota Republik di Kongres. [jm]

XS
SM
MD
LG