Tautan-tautan Akses

Protes Terus Berlangsung di Venezuela, Satu Orang Lagi Tewas


Petugas tengah menolang seorang pemrotes yang terluka saat terjadi bentrokan dengan polisi anti huru-hara, pada aksi unjuk rasa menentang Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 201 April 2017. (REUTERS/Marco Bello).
Petugas tengah menolang seorang pemrotes yang terluka saat terjadi bentrokan dengan polisi anti huru-hara, pada aksi unjuk rasa menentang Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 201 April 2017. (REUTERS/Marco Bello).

Seorang pria tewas ditembak, Kamis malam (20/4) saat berlangsungnya demonstrasi besar-besaran di ibukota Venezuela, Caracas, kata pihak berwenang. Dia adalah orang kesembilan yang tewas dalam demonstrasi di negara tersebut bulan ini.

Carlos Ocariz, walikota Sucre, mengumumkan kematian pemuda tersebut melalui Twitter dan meminta penyelidikan dan hukuman atas si pembunuh.

"Dengan penuh kesedihan, saya melaporkan kematian Melvin Guaitan akibat tembakan, pekerja lingkungan yang sederhana di kotamadya Sucre #Petare," tulisnya. "Kami menuntut pelakunya diselidiki dan dihukum!"

Ocariz tidak memberikan rincian tentang pembunuhan tersebut atau mengatakan apakah Guaitan berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut.

Berbagai kawasan di Caracas telah mengalami demonstrasi hampir setiap hari dan semakin ganas dalam bulan ini sementara krisis ekonomi di negara tersebut semakin buruk.

Kekerasan Kamis malam menyebabkan evakuasi anak-anak dan ibu dari rumah sakit bersalin saat gedung itu dibanjiri gas air mata. Demonstran anti pemerintah menyalahkan polisi anti huru hara atas serangan tersebut, namun Menteri Luar Negeri Delcy Rodriguez mengatakan kelompok bersenjata yang disewa oleh lawan Presiden Nicolas Maduro patut disalahkan.

Puluhan ribu orang Venezuela berpartisipasi dalam demonstrasi untuk mengecam pemerintah yang mereka anggap semakin otoriter.

Demonstrasi yang sedang berlangsung dimulai setelah pengumuman Mahkamah Agung Venezuela pada 30 Maret bahwa MA akan mencabut wewenang legislatif Majelis Nasional yang dikontrol oposisi. Mahkamah Agung membalikkan posisinya setelah muncul kecaman domestik dan internasional tentang upaya merebut kekuasaan itu.

Pada hari Sabtu (21/4), para penunjuk rasa berencana akan berbaris tanpa teriakan melalui jalan-jalan di ibukota dengan mengenakan pakaian putih untuk mengenang orang-orang yang telah terbunuh dalam demonstrasi tersebut. [as]

Recommended

XS
SM
MD
LG