Tautan-tautan Akses

Perancis Menanti Hasil Pemilihan Presiden


Kandidat garis tengah, Emmanuel Macron, sementara unggul dalam Pilpres Perancis hari Minggu (23/4), namun tidak berhasil meraih suara mayoritas dan harus bertarung lagi di putaran kedua.
Kandidat garis tengah, Emmanuel Macron, sementara unggul dalam Pilpres Perancis hari Minggu (23/4), namun tidak berhasil meraih suara mayoritas dan harus bertarung lagi di putaran kedua.

Tempat-tempat pemungutan suara telah ditutup dan penghitungan suara dilakukan di lebih dari 500 TPS di Perancis, setelah pemilihan presiden yang bisa menentukan apakah kepemimpinan Perancis akan condong ke arah yang lebih konservatif atau sebaliknya.

Penghitungan awal menunjukkan kandidat garis tengah Emmanuel Macron unggul, disusul kandidat nasionalis yang anti-imigran Marine Le Pen. Ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah modern Perancis di mana dua kandidat yang maju ke babak kedua dan terakhir berasal dari partai-partai non-tradisional.

Le Pen, perempuan berusia 48 tahun yang mengepalai Front Nasional, berupaya memanfaatkan kekhawatiran rakyat akan keamanan setelah terjadinya beberapa serangan teroris yang diklaim dilakukan ISIS.

Macron, 39, ingin menjadi presiden Perancis termuda dan telah mengampanyekan kebijakan-kebijakan yang sangat pro-Uni Eropa dan pro-bisnis.

Warga di sebuah pasar makanan di Paris memberikan pendapat mereka mengenai pilpres putaran pertama.

Seorang pemilih, Jean Lu, mengatakan, “Pilihannya sulit, program-program politiknya mirip satu sama lain. Suara saya akan berdampak penting dalam menciptakan keseimbangan, tapi diperlukan perbedaan suara yang sangat besaruntuk memenangkan satucalon atau lainnya.”

Martine Laboda, insinyur komputer berusia 58 tahun mengatakan, “Bagi saya, tingkat pengangguran merupakan keprihatinan utama,yang saat ini menciptakan suasana suram. Saya memilih untuk menarik Perancis keluar dari kesuraman itu. Bicara tentang keamanan, itu takpenting bagi saya, tak peduli kandidat mana yang akan dipilih, mereka harus menghadapi isu-isu itu. Jadi saya tidak mengkhawatirkan isu keamanan apapun. Semua kandidat harus menghadapi situasi yang sama.”

Sementara, Jean-Michel, seorang pensiunan berusia 67 tahun, berkomentar, “Apabila perkiraan berbagai jajak pendapat benar, maka pilpres akan menimbulkan kekacauan.Tidak akan ada suara mayoritas bagi presiden mendatang, dan itu akan menjadi bencana. Meskipun sosok yang saya pilih menang, dia tidak akan meraih suara mayoritas.”

Pemilu ini terjadi di tengah langkah-langkah keamanan yang ketat setelah terjadinya serangan teroris di Paris hanya beberapa hari sebelum pemilu. [vm/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG