Tautan-tautan Akses

Hollande: Penembakan di Paris Tampaknya Aksi Teror


Polisi mengamankan kawasan Champs Elysees Avenue setelah terjadinya penembakan yang menewaskan seorang polisi di Paris, Perancis Kamis malam (20/4).
Polisi mengamankan kawasan Champs Elysees Avenue setelah terjadinya penembakan yang menewaskan seorang polisi di Paris, Perancis Kamis malam (20/4).

Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan semua tanda menunjukkan aksi teror dalam serangan Kamis (20/4) malam di Champs-Elysees di Paris yang menewaskan seorang polisi dan mencederai dua lainnya.

Hollande pada televisi Perancis mengatakan keamanan akan diperketat menjelang pemilu presiden hari Minggu (23/4).

“Kita akan sangat waspada, khususnya terkait dengan pemilu,“ kata Hollande dalam pidato di televisi.

Rincian mengenai apa yang terjadi masih simpang siur, tapi menurut saksi mata, seorang laki-laki bersenjata meloncat dari sebuah mobil dekat stasiun kereta bawah tanah dan melepaskan tembakan dengan senapan mesin. Ia kemudian ditembak mati oleh polisi. Tidak jelas jika ada pihak lain terlibat.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui kantor beritanya. ISIS mengatakan penembak adalah Abu Yussef si Belgia, dan menyebutnya “salah seorang pejuang ISIS".

Polisi Paris mengatakan mereka mengenali laki-laki itu tapi tidak merilis namanya atau mengatakan apakah ia bekerja untuk ISIS.

Polisi menutup sebagian besar Champs-Elysees salah satu jalan yang ramai dan terkenal di dunia dan disukai penduduk serta wisatawan karena banyak terdapat toko dan restoran.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan penembakan fatal di Paris “tampak seperti serangan teroris lainnya”.

Trump juga menyampaikan duka cita dari Amerika kepada rakyat Perancis. Ia menyebut serangan itu “sangat buruk” dan mengatakan “tidak pernah berhenti”. Ia mengatakan rakyat harus tegas dan waspada.

Serangan itu terjadi tiga hari menjelang putaran pertama pemungutan suara pemilu presiden Perancis. [my/al]

Recommended

XS
SM
MD
LG