Tautan-tautan Akses

Penjualan Ritel AS Maret Naik Lampaui Perkiraan


Permintaan konsumen AS tetap kuat di tengah tingkat inflasi yang masih tinggi (foto: dok).
Permintaan konsumen AS tetap kuat di tengah tingkat inflasi yang masih tinggi (foto: dok).

Penjualan eceran di Amerika naik lebih dari yang diperkirakan pada Maret, menurut data pemerintah hari Senin. Perkiraan semula mencatat permintaan konsumen yang lebih lemah.

Penjualan eceeran yang naik 0,7 persen pada bulan lalu itu, menjadi $709,6 miliar, setelah kenaikan pada bulan Februari dikaji ulang menjadi 0,9 persen, kata Departemen Perdagangan AS.

Dibandingkan tahun lalu, angka bulan Maret lebih tinggi 4,0 persen.

Kenaikan yang mendorong angka utama itu adalah naiknya penjualan di pompa bensin 2,1 persen dari bulan Februari hingga Maret, kata laporan terbaru.

Penjualan secara keseluruhan naik sedikit lebih rendah sebesar 0,6 persen, tidak termasuk di SPBU.

Penciptaan Lapangan Kerja AS Jauh Lampaui Ekspektasi
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:48 0:00

Namun, penjualan di dealer kendaraan bermotor dan suku cadang mengalami penurunan sebesar 0,7 persen pada Maret, dan penjualan di toko-toko elektronik dan peralatan rumah tangga turun 1,2 persen.

Meskipun ketahanan belanja konsumen membantu pertumbuhan ekonomi AS tahun lalu, para analis memperkirakan permintaan akan menurun tahun ini, di tengah kelelahan biaya dan tingginya suku bunga.

“Bahkan ketika rumah tangga menghadapi tantangan berkelanjutan dari tingginya biaya pinjaman dan meningkatnya inflasi, mereka terus berbelanja,” kata Rubeela Farooqi, kepala ekonom AS di High Frekuensi Economics.

Penjualan iPhone Merosot

Sementara itu, pengiriman iPhone Apple turun lebih buruk dari perkiraan, yaitu hampir 10% pada kuartal yang berakhir Maret, mencerminkan lesunya penjualan di China, meskipun industri ponsel pintar secara luas meningkat.

Perusahaan mengirimkan 50,1 juta iPhone dalam tiga bulan pertama tahun ini, menurut IDC, lembaga pelacak pasar. Jumlah itu jauh di bawah perkiraan rata-rata analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg yaitu 51,7 juta. Penurunan sebesar 9,6% tahun-ke-tahun adalah yang paling tajam bagi Apple, sejak pembatasan akibat Covid-19 yang mengganggu rantai pasokan pada tahun 2022, kata para peneliti. [ps/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG