Tautan-tautan Akses

Penderita TBC di Indonesia Hampir Capai 300.000


Pasien TBC harus mendapatkan perawatan khusus.
Pasien TBC harus mendapatkan perawatan khusus.

Kasus Tuberkulosis paling banyak ditemukan di daerah Indonesia bagian Timur seperti Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Dikrektorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Dr Asik Surya, Jumat di Jakarta menjelaskan hingga saat ini jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Indonesia sekitar 299 ribu orang.

Kasus Tuberkulosis ini banyak ditemukan di daerah Indonesia bagian Timur seperti Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Hal tersebut menurut Dr. Asik disebabkan karena infrastruktur dan petugas kesehatan yang belum memadai dan juga faktor geografis.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan melakukan percepatan pembangunan kesehatan di wilayah-wilayah tersebut untuk menangani masalah penyakit menular itu.

Asik Surya mengatakan, "(Kita) membuat suatu mobile yang terdiri dari dokter, perawat dan sebagainya, mereka yang sudah dibekali dengan teknis laboratorium dan sebagainya, mereka yang keliling dari kampung ke kampung. Sementara yang di Maluku, di situ satu pulau itu dibuat suatu puskesmas semacam puskesmas rujukan kalau dulu pulau satu merujuk pulau yang lainnya."

Meskipun saat ini penderita Tuberkulosis di Indonesia sekitar 299.000 orang namun jumlah ini menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, telah menurun dari tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2007 menyatakan jumlah penderita Tuberkulosis di Indonesia sekitar 528 ribu atau berada di posisi tiga di dunia setelah India dan Tiongkok.

Laporan WHO pada tahun 2009 mencatat peringkat Indonesia menurun ke posisi lima dengan jumlah penderita TBC sebesar 429 ribu orang.

Dengan terus menurunnya jumlah penderita TBC di Indonesia, Tjandra Yoga yakin Indonesia akan berhasil mencapai tujuan pembangunan Millenium (MDGs) yang salah satunya memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya termasuk Tuberkulosis. Tjandra Yoga juga meminta peran serta pemerintah daerah dalam menganggulangi TB.

Tjandra Yoga menjelaskan, "Kita tahu pelayanan kesehatan apapun juga saat ini sudah didesentralisasikan sehingga peran daerah akan sangat penting dalam penanggulangan TB ini."

Sementara itu, Koodinator United Nations Millennium Campaign untuk Indonesia, Wilson Siahaan meminta pemerintah Indonesia termasuk Kementerian Kesehatan melakukan terobosan dengan segera agar tujuan pembangunan millennium dapat tercapai pada tahun 2015.

Wilson mengatakan, "Terobosan yang pertama yaitu mengalokasikan anggaran lebih efektif untuk daerah-daerah maupun sektor-sektor yang tertinggal, harus ada program khusus untuk percepatan MDGs disitu. Yang kedua, pengembangan kapasitas tentunya, nah perlu ada penambahan pelatihan atau penambahan-penambahan tenaga
ahli."

United Nations Millennium Campaign adalah bagian dari Perserikatan Bangsa-bangsa yang mendukung upaya masyarakat untuk memastikan pemerintah memenuhi komitmen bagi pencapaian MDGs atau tujuan pembangunan millennium.

XS
SM
MD
LG