SOLO —
Sebuah mesin penimbang atau pengukur ulang dan mesin pencetak hasilnya terpasang di pintu masuk pasar tradisional Gedhe Harjonagoro di Solo, Kamis siang (1/8).
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Pemerintah Kota Solo, Subagyo mengatakan pemasangan alat tersebut adalah untuk mengecek kejujuran para pedagang pasar tradisional dan melindungi konsumen dari perilaku curang pedagang.
Subagyo menargetkan seluruh pasar tradisional di Solo akan terpasang alat timbang digital tersebut.
“Ini kan momen Lebaran, masyarakat banyak yang membeli untuk kebutuhan Lebaran. Para lurah pasar tradisional ini sudah dilatih, dikursus, Mereka tahu bagaimana merespon keluhan para pembeli jika terjadi kecurangan yang dilakukan pedagang pasar,” ujarnya.
“Alat ini bantuan Direktorat Meterologi Kementerian Perdagangan. Kita akan mengajukan tambahan alat ini, minimal lima unit, akan kita pasang di pasar-pasar tradisional di kota Surakarta.”
Pemasangan alat timbang digital tersebut mendapat dukungan para pedagang pasar tradisional di Solo. Salah seorang pedagang di Pasar Gedhe Solo, Joko, mengatakan para pedagang pasar tetap tertib timbangan, agar tidak mencoreng nama baik pasar.
“Di pasar ini kalau ada pedagang yang berlaku curang akan langsung kena sanksi dari pemkot Solo. Dulu ada sejumlah pedagang yang curang, ketahuan, ya terus kena sanksi,” ujarnya.
Selama dua hari ini Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo melakukan inspeksi mendadak ke berbagai pasar tradisional di Solo. Bahkan Achmad Purnomo melakukan uji coba alat timbang digital tersebut dari sejumlah pembeli di pasar tradisional ini.
“Tadi malah saya uji coba menimbang salah satu belanjaan pembeli di pasar, dia beli satu kilogram, saya timbang ulang di alat ini teryata beratnya satu kilo lebih Nah ini kan konsumen yang diuntungkan. Jadi pandangan selama ini bahwa pedagang pasar tradisional berlaku curang mengurangi timbangan atau takaran, belum saya temukan buktinya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Pemerintah Kota Solo, Subagyo mengatakan pemasangan alat tersebut adalah untuk mengecek kejujuran para pedagang pasar tradisional dan melindungi konsumen dari perilaku curang pedagang.
Subagyo menargetkan seluruh pasar tradisional di Solo akan terpasang alat timbang digital tersebut.
“Ini kan momen Lebaran, masyarakat banyak yang membeli untuk kebutuhan Lebaran. Para lurah pasar tradisional ini sudah dilatih, dikursus, Mereka tahu bagaimana merespon keluhan para pembeli jika terjadi kecurangan yang dilakukan pedagang pasar,” ujarnya.
“Alat ini bantuan Direktorat Meterologi Kementerian Perdagangan. Kita akan mengajukan tambahan alat ini, minimal lima unit, akan kita pasang di pasar-pasar tradisional di kota Surakarta.”
Pemasangan alat timbang digital tersebut mendapat dukungan para pedagang pasar tradisional di Solo. Salah seorang pedagang di Pasar Gedhe Solo, Joko, mengatakan para pedagang pasar tetap tertib timbangan, agar tidak mencoreng nama baik pasar.
“Di pasar ini kalau ada pedagang yang berlaku curang akan langsung kena sanksi dari pemkot Solo. Dulu ada sejumlah pedagang yang curang, ketahuan, ya terus kena sanksi,” ujarnya.
Selama dua hari ini Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo melakukan inspeksi mendadak ke berbagai pasar tradisional di Solo. Bahkan Achmad Purnomo melakukan uji coba alat timbang digital tersebut dari sejumlah pembeli di pasar tradisional ini.
“Tadi malah saya uji coba menimbang salah satu belanjaan pembeli di pasar, dia beli satu kilogram, saya timbang ulang di alat ini teryata beratnya satu kilo lebih Nah ini kan konsumen yang diuntungkan. Jadi pandangan selama ini bahwa pedagang pasar tradisional berlaku curang mengurangi timbangan atau takaran, belum saya temukan buktinya,” ujarnya.
