Tautan-tautan Akses

Mesir Tuduh Ikhwanul Muslimin Bentuk Sayap Militer


Para pendukung Ikhwanul Muslimin dan presiden Mesir tersingkir Mohamed Mursi menutup jalan dalam bentrokan dengan polisi di Kairo (25/1). (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Para pendukung Ikhwanul Muslimin dan presiden Mesir tersingkir Mohamed Mursi menutup jalan dalam bentrokan dengan polisi di Kairo (25/1). (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Kementerian Dalam Negeri mengatakan sayap militer itu memantau, memburu anggota-anggota pasukan keamanan dan menyediakan tempat penampungan bagi para militan.

Pemerintah Mesir pada Minggu (9/2) menuduh mantan presiden Mohammed Morsi yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin membentuk “sayap militer” untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan di Mesir Selatan, sewaktu demonstrasi jalanan yang dilakukan pendukung kelompok itu selama berbulan-bulan menurun tetapi tingkat kekerasan melonjak.

Perkembangan semacam itu menggambarkan situasi keamanan di negara berpenduduk terpadat di Arab, yang diwarnai serangkaian pemboman dan serangan bom bunuh diri sejak penggulingan Mohammed Morsi oleh militer 3 Juli lalu.

Tudingan pembentukan “sayap militer” oleh Ikhwanul Muslimin itu disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir. “Sayap militer” itu diduga dibentuk di kota Beni Suef, sekitar 115 kilometer dari arah selatan Kairo. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hani Abdel Latif, menyebut 12 orang yang tergabung dalam unit pimpinan Ikhwanul Muslimin itu.

Dalam pernyataan yang disiarkan melalui televisi, Abdel Latif mengatakan unit kelompok itu melalukan pemantauan, memburu anggota-anggota pasukan keamanan dan menyediakan tempat penampungan bagi para militan. Kementerian Dalam Negeri Mesir menuduh ke-12 anggota unit itu telah menewaskan lima polisi dan merencanakan lebih banyak serangan.

Pemerintah Mesir menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris setelah terjadinya serangkaian pemboman dan serangan bunuh diri, tuduhan yang berulangkali dibantah kelompok itu.

Sebuah kelompok terkait al-Qaida mengklaim bertanggung jawab terhadap sebagian besar pemboman tersebut. Kelompok itu menjaga jarak dengan Ikhwanul Muslimin dan mengatakan hanya melakukan serangan terhadap kendaraan-kendaraan polisi yang digunakan dalam pembunuhan warga sipil.
XS
SM
MD
LG