Tiongkok membantah laporan Amerika yang menuduh Beijing dan pemerintah negara-negara lain melanggar kebebasan beragama.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Jiang Yu, mengeluarkan pernyataan hari Rabu yang mendesak Amerika Serikat agar menghentikan prasangkanya dan menghentikan campur-tangan dalam masalah dalam negeri Tiongkok.
Komisi Amerika mengenai Kebebasan Beragama Internasional pekan lalu mengeluarkan laporan tahunannya mengenai kebebasan beragama, dengan menyebut 14 negara termasuk Tiongkok sebagai pelanggar kebebasan beragama yang paling buruk di dunia.
Komisi tersebut merekomendasikan agar pemerintah Amerika dengan resmi menyebut tiga negara sebagai negara yang sangat memprihatinkan, yang dapat mengakibatkan pemberlakuan sanksi terhadap mereka.
Media berita resmi Tiongkok mengutip Jiang mengatakan pemerintah Tiongkok menjamin kebebasan beragama warganya berdasarkan undang-undang negara, dan bahwa rakyat Tiongkok juga menikmati kebebasan penuh untuk menjalankan agamanya.
