Tautan-tautan Akses

Krisis Politik Brazil Memburuk Terkait Pemakzulan Rousseff


Presiden Brazil Dilma Rousseff dengan poster yang bertuliskan “Pemakzulan tanpa tindakan kriminal adalah kudeta." Sao Paulo, Brazil. (Foto: REUTERS/Paulo Whitaker)
Presiden Brazil Dilma Rousseff dengan poster yang bertuliskan “Pemakzulan tanpa tindakan kriminal adalah kudeta." Sao Paulo, Brazil. (Foto: REUTERS/Paulo Whitaker)

Akibat dari pembatalan hasil pemungutan suara bulan lalu oleh ketua majelis rendah Parlemen terkait pemakzulan terhadap Presiden Dilma Rousseff, telah membuat krisis politik di Brazil hari Senin memburuk.

Krisis politik Brazil hari Senin memburuk, selagi ketua majelis rendah Parlemen membatalkan hasil pemungutan suara bulan lalu untuk meluncurkan pemakzulan terhadap Presiden Dilma Rousseff.

Pejabat Ketua Majelis Rendah Brazil Waldir Maranhao mengatakan pemungutan suara baru semestinya dilakukan untuk menentukan apakah pemimpin Brazil berusia 68 tahun itu dimakzulkan. Belum jelas mengapa ia membatalkan hasil pemungutan suara sebelumnya yang sangat menentang Rousseff.

Tindakan Maranhao dilakukan selagi Majelis Tinggi Brazil bersiap-siap melakukan pemungutan suara pekan ini apakah akan membekukan sementara jabatan presiden Rousseff selagi sidang pemakzulannya berlangsung.

Para pengecam menuduh Rousseff telah menipu rakyat dengan memanipulasi anggaran negara untuk menyembunyikan keadaan keuangan negara dalam suksesi kampanye Pilpres 2014 yang kembali memilih dirinya. Rousseff menuduh lawan-lawannya berusaha melakukan kudeta. [zb/al]

XS
SM
MD
LG