Tautan-tautan Akses

Korut Tembakkan Rudal Antarbenua untuk ‘Timbulkan Ketakutan’


Rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 diluncurkan di Bandara Internasional Pyongyang, di Pyongyang, Korea Utara, 18 Februari 2023. (Foto: KCNA via REUTERS)
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 diluncurkan di Bandara Internasional Pyongyang, di Pyongyang, Korea Utara, 18 Februari 2023. (Foto: KCNA via REUTERS)

Korea Utara, Jumat (17/3), mengatakan pihaknya menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk “menimbulkan rasa takut pada musuh” sementara Korea Selatan dan Jepang sepakat pada pertemuan puncak mereka untuk bekerja sama dalam keamanan regional dengan AS dan melakukan latihan militer bersama di sekitar wilayah tersebut.

Sebuah video memperlihatkan rudal raksasa Hwasong-17 dan pengangkutnya dioperasikan di bandara Sunan, Pyongyang, sebelum peluncuran pada Kamis (16/3).

Rudal itu diluncurkan pada Kamis pagi, beberapa jam sebelum Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bertemu dengan PM Jepang Fumio Kishida pada pertemuan puncak yang antara lain dimaksudkan untuk membangun kembali hubungan keamanan dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara.

Rudal balistik antarbenua (ICBM) diluncurkan dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 19 November 2022. (Foto: KCNA via REUTERS)
Rudal balistik antarbenua (ICBM) diluncurkan dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 19 November 2022. (Foto: KCNA via REUTERS)

Dengan memamerkan empat rudal dalam waktu sekitar sepekan, Korea Utara telah meningkatkan responsnya terhadap latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung. Latihan itu merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun ini.

Diluncurkan pada sudut tinggi untuk menghindari wilayah tetangga-tetangga Korea Utara, rudal itu mencapai ketinggian maksimum 6.045 kilometer dan terbang 1.000 kilometer sebelum mendarat di perairan di lepas pantai timur negara itu, kata kantor berita resmi Korea Utara KCNA.

Militer Korea Selatan dan Jepang mengeluarkan taksiran yang mirip, yang mengisyaratkan bahwa daratan AS berada dalam jarak jangkau rudal.

Masih belum jelas apakah Korea Utara telah mengembangkan bom-bom nuklir yang cukup kecil yang pas untuk roket jarak jatuhnya atau teknologi yang memastikan hulu ledaknya mampu bertahan saat masuk kembali ke atmosfer sewaktu ditembakkan dengan lintasan normal.

Peluncuran itu disaksikan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang didampingi putranya, yang diduga bernama Kim Ju Ae yang berusia sekitar 10 tahun.

Kim Ju Ae telah mendampingi ayahnya dalam beberapa acara militer sejak kehadirannya terungkap pertama kali dalam peluncuran ICBM lainnya pada bulan November. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG