Tautan-tautan Akses

Korsel: Uji Coba Roket Korut Mungkin terkait Ekspor ke Rusia


Warga menyaksikan layar televisi yang menampilkan siaran uji coba rudal Korea Utara, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 22 April 2024.(Foto: AFP)
Warga menyaksikan layar televisi yang menampilkan siaran uji coba rudal Korea Utara, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 22 April 2024.(Foto: AFP)

Lee Sung Joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Selasa (23/4) mengatakan, bahwa Korea Utara kemungkinan besar melebih-lebihkan akurasi sistem peluncur roket gandanya.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan salvo beberapa peluncur roket ganda “superbesar” negara itu yang menyimulasikan serangan balik nuklir terhadap target-target musuh, kata media pemerintah hari Selasa. Peluncuran terbaru ini menambah lagi uji coba dan ancaman yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan.

Laporan kantor berita resmi Korea Utara KCNA itu muncul sehari setelah militer Korea Selatan dan Jepang mendeteksi Korea Utara menembakkan apa yang mereka duga sebagai rudal balistik jarak pendek dari daerah di dekat ibu kotanya, Pyongyang, ke arah laut di bagian timurnya.

Sebuah rudal terlihat diluncurkan saat latihan Resimen Rudal Kereta Api di Korea Utara pada 16 September 2021. (Foto: KCNA via REUTERS)
Sebuah rudal terlihat diluncurkan saat latihan Resimen Rudal Kereta Api di Korea Utara pada 16 September 2021. (Foto: KCNA via REUTERS)

Lee mengatakan Korea Utara mungkin saja menggunakan latihan itu untuk menguji peluncur roket ganda yang berpotensi untuk diekspor ke Rusia. Kedua negara itu sedang memperlus kerja sama militer mereka dalam menghadapi konfrontasi yang terpisah dan meningkat dengan AS.

AS dan Korea Selatan telah menuduh Korea Utara mentransfer peluru artileri, rudal dan amunisi lainnya ke Rusia untuk mebantu negara itu memperluas perangnya di Ukraina.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan senjata yang diluncurkan hari Senin itu terbang sekitar 300 kilometer sebelum jauh di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Peluncuran terbaru ini terjadi sewaktu Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara gabungan selama dua pekan yang berlangsung hingga Jumat. Latihan ini dimaksudkan untuk mempertajam kemampuan mereka merespons ancaman Korea Utara.

Lee mengatakan militer Korea Selatan menduga peluncuran itu merupakan tanggapan terhadap latihan yang sedang berlangsung.

Menurut para analis, roket-roket artileri berukuran besar milik Korea Utara mengaburkan batas antara sistem artileri dan rudal balistik karena keduanya dapat menciptakan daya dorongnya sendiri dan dipandu selama peluncurannya.

Korea Utara menggambarkan sebagian sistem tersebut, termasuk peluncur roket ganda 600 mm yang diuji hari Senin, mampu membawa hulu ledak nuklir taktis.

Ketika ditanya mengenai klaim Korea Utara, Lee mengtakan masih belum jelas apakah Korea Utara telah menyempurnakan desain senjata nuklir kecil di medan tempur yang dapat dipasang di roket-roketnya. [uh/ns]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG