Kantor berita Reuters mengungkapkan, rencana itu akan diumumkan bulan ini sewaktu Kementerian Pertahanan Jepang mengungkapkan permohonan anggaran yang mencapai 51 miliar dolar untuk tahun 2017.
Sejumlah pejabat pemerintah mengatakan, permohonan anggaran itu merupakan yang terbesar yang pernah diajukan Kementerian Pertahanan dan dimaksudkan untuk mengantisipasi ketegangan yang meningkat di Laut Cina Timur dan ancaman misil Korea Utara.
Menurut dokumen yang diperoleh Reuters, pada 10 tahun mendatang, Jepang akan mengembangkan pesawat pemantau nirawak, sementara pada 10 tahun berikutnya akan membuat jet tempur nirawak.
Peningkatan anggaran militer sebesar 2,3 persen untuk tahun 2017 ini merupakan peningkatan tahunan kelima berturutan yang diajukan kementerian itu. Jika disetujui, usaha ini akan memperkokoh pertahanan Jepang dalam mengimbangi kemajuan teknologi misil balistik Korea Utara.
Namun sejumlah analis menilai, peningkatan anggaran itu tidak memadai. Takashi Kawakami, seorang pakar masalah keamanan dari Universitas Takushoku, Jepang, mengatakan, situasi keamanan yang dihadapi Jepang sangat buruk, khususnya karena adanya ancaman dari Korea Utara dan China. [ab/uh]
