Departemen Kehakiman Amerika membentuk pos baru untuk mengkoordinir penyelidikan terhadap meningkatnya jumlah kasus aksi teroris di dalam negeri.
Kepala Badan Penegak Hukum di Badan Keamanan Nasional John Carlin hari Rabu (14/10) mengatakan di George Washington University bahwa pejabat baru pos itu – yang masih belum diumumkan namanya – akan memimpin upaya mengembangkan strategi untuk mencegah serangan di wilayah Amerika dan mengawasi pengusutan tersangka teroris.
Carlin mengatakan dalam beberapa tahun ini lebih banyak warga Amerika yang tewas akibat aksi ekstrimis di dalam negeri daripada dalam serangan-serangan terkait kelompok teroris internasional.
Dalam salah satu insiden besar awal tahun ini, seorang laki-laki kulit putih yang rasialis, menembak mati sembilan warga kulit hitam di sebuah gereja di Charleston – South Carolina.
“Aksi kekerasan ekstrimis yang ada di dalam negeri bisa didorong oleh pandangan apapun dalam spektrum kebencian : pandangan-pandangan anti pemerintah, rasisme, intoleransi, anarki dan pandangan-pandangan tercela lainnya”, ujar Carlin. Ditambahkannya “semua itu terdapat dalam banyak ideologi.”
Carlin mengatakan Departemen Kehakiman Amerika tidak berniat mengontrol kebebasan berpendapat yang di Amerika dijamin konstitusi. Tetapi ditambahkannya bahwa badan itu akan memusatkan perhatian pada hubungan kebebasan menyampaikan pendapat dan aksi kekerasan. [em/ii]
