Presiden China, Xi Jinping, dan para pemimpin lainnya dengan khidmat meletakkan karangan bunga, hari Selasa (30/9), di Monumen Pahlawan Rakyat di pusat kota Beijing, menandai Hari Pahlawan.
Hari Pahlawan tersebut merupakan satu dari tiga hari besar baru yang diciptakan tahun ini dalam upaya memperbaharui fokus pada Perang Dunia II.
Puluhan orang juga antri di Lapangan Tiananmen untuk meletakkan bunga-bunga setangkai di monumen itu. Upacara tersebut disiarkan televisi secara nasional.
Dua hari besar lainnya yang diciptakan tahun ini, menandai penyerahan Jepang dan pembantaian warga sipil oleh pasukan Jepang di Nanjing, yang secara khusus disebut sebagai perlawanan China terhadap penjajah Jepang.
Kedua hari libur ini digagaskan selama berlangsungnya kampanye pemerintah China untuk menggarisbawahi apa yang mereka sebut sebagai kebangkitan kembali militerisme Jepang.
Akan tetapi, hari libur hari Selasa itu tidak dimaksudkan sebagai tema anti-Jepang, melainkan secara umum disebut sebagai peristiwa “di mana para pahlawan mengorbankan nyawa mereka bagi kemerdekaan." Hari besar tersebut ditetapkan pada hari sebelum Hari Libur Nasional China.