Tautan-tautan Akses

Walaupun Teknologi Militer Taiwan Meningkat, AS akan Terus Jual Senjata ke Taiwan


Penembakan misil dari darat ke udara dari pangkalan militer Jiupeng di Pingtung County, Taiwan (18/1/2011). AS mengatakan akan terus menjual senjata ke Taiwan.
Penembakan misil dari darat ke udara dari pangkalan militer Jiupeng di Pingtung County, Taiwan (18/1/2011). AS mengatakan akan terus menjual senjata ke Taiwan.

AS memastikan akan terus menjual senjata ke Taiwan, menyanggah sejumlah laporan bahwa para pejabat pertahanan AS dan China mungkin membahas perubahan kebijakan itu.

Taiwan, sementara itu, telah memamerkan teknologi militer terbarunya, termasuk sebuah kendaraan lapis baja untuk semua lapangan, ponsel iPhone dilengkapi peluncur misil dan pesawat baru tanpa awak.

Model kendaraan lapis baja terbaru Taiwan berukuran cukup kecil dan cocok untuk semua lapangan, termasuk di daerah perkotaan. Panjang model itu sekitar dua setengah meter dan bisa diisi enam hingga delapan orang. Erick Yang dari perusahaan Champion Auto yang mengembangkan kendaraan militer itu membanggakan kemampuannya.

Yang mengatakan model itu tahan peluru dan bisa dimodifikasi agar terlindung dari kontaminasi senjata nuklir, biologi atau kimia.

Ponsel iPhone kian menjadi peralatan penting dalam militer. Kamera iPhone kini digunakan sebagai pemantau di malam hari. Para teknisi mengatakan kamera iPhone memiliki tampilan pelacak sehingga ponsel bisa digerakkan tanpa harus mengatur ulang kamera.

Para pengunjung pameran teknologi juga bisa mengamati perlengkapan pesawat tanpa awak baru milik Taiwan. Clark Lin dari perusahaan Gangyu mengatakan:

“Kendali pesawat tanpa awak ini sangat mudah digunakan. Orang dibelakang kendali bisa dengan mudah belajar bagaimana memandu pesawat itu. Ini artinya siapapun bisa secara mudah menggunakan pesawat itu dalam berbagai situasi berbeda, misalnya dalam operasi SAR, pemantauan di hutan atau operasi pelestarian lingkungan, riset ilmiah atau bahkan investigasi kejahatan,” kata Clark Lin.

Taiwan memamerkan teknologi militer terbarunya guna menarik pembeli. Tetapi negara pulau otonomis itu mengimpor sebagian besar senjata dan jasa pertahanan dari Amerika. Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika, Jen Psaki, hari Kamis mengatakan penjualan itu akan berlanjut.

“Sesuai komitmen Amerika berdasarkan UU Hubungan Dengan Taiwan, Amerika menjual ke Taiwan peralatan dan jasa militer yang perlu untuk Taiwan memiliki kemampuan pertahanan diri yang cukup. Kami yakin kebijakan yang sudah berjalan lama ini berperan dalam perdamaian dan stabilitas di Teluk Taiwan, tetapi tidak ada perubahan dalam kebijakan satu China,” kata Jen Psaki.

Para pejabat Amerika dan China minggu ini bertemu di Washington membahas pembentukan kelompok kerja gabungan untuk mengatasi berbagai isu bersama. Media China melaporkan bahwa kelompok kerja itu juga akan membahas penjualan senjata oleh Amerika ke Tawain, tetapi Amerika menyanggah berbagai laporan itu.
XS
SM
MD
LG