Tautan-tautan Akses

Aktivis Ghana Tuntut Daftar Pemilih Dibersihkan Jelang Pemilu


Ghana akan melangsungkan pemilihan presiden, parlemen dan lokal tanggal 7 November mendatang.
Ghana akan melangsungkan pemilihan presiden, parlemen dan lokal tanggal 7 November mendatang.

Komisi pemilu telah menolak melaksanakan rekomendasi-rekomendasi sebuah komite yang dibentuknya setelah ada keluhan bahwa daftar pemilih cacat dan tidak kredibel.

Sebuah kelompok aktivis politik Let My Vote Count Alliance, telah mengajukan petisi kepada Komisi Pemilihan Umum Ghana agar “membersihkan” daftar pemilih yang akan digunakan untuk pemilihan presiden, parlemen dan lokal tanggal 7 November mendatang.

Kelompok ini bersama lembaga masyarakat madani lainnya dan kelompok oposisi hari Rabu (6/4) melakukan demonstrasi di Kumasi, ibukota daerah Ashanti.

David Asante, pemimpin Let My Vote Count Alliance, mengatakan kelompoknya berencana untuk berdemonstrasi di seluruh negeri untuk mendesak komisi pemilu itu agar menyusun daftar pemilih yang kredibel untuk digunakan di TPS-TPS.

Ia mengatakan sangat disayangkan komisi pemilu itu menolak melaksanakan rekomendasi-rekomendasi sebuah komite yang dibentuknya setelah ada keluhan bahwa daftar pemilih cacat dan tidak kredibel. Asante mengatakan tuntutan kelompoknya bagi sebuah daftar pemilih yang bersih tidak bisa ditawar.

Asante mengatakan, “Tujuan demonstrasi itu adalah untuk menekankan perlunya komisi pemilu Ghana menyediakan daftar pemilih yang kredibel dan bersih lewat proses validasi yang direkomendasikan komite komisi pemilu agar kita memiliki pemilu yang adil, terbuka dan transparan, yang kami yakin akan menjamin suasana damai untuk kita semua setelah pemilu. Sederhana sekali."

“Demonstrasi tidak akan berakhir disini dan kami yakin lebih baik berbicara sekarang daripada menyaksikan negara akhirnya mengalami kekerasan setelah pemilu. Kita harus berbicara menentang perilaku komisi pemilu interim." [my/jm]

XS
SM
MD
LG