Warga Kashmir-India Mogok, Protes Kekerasan oleh Tentara India

Pasukan India melakukan patroli di jalan-jalan ibukota Srinagar, Kashmir-India (foto: dok.).

Warga Kashmir meneriakkan slogan-slogan anti-India dan menyerukan penangkapan dua oknum tentara India yang dituduh menculik dan memperkosa.

Wilayah Kashmir yang dikuasai India telah lumpuh akibat aksi mogok guna memrotes tuduhan penculikan dan pemerkosaan seorang perempuan oleh dua tentara di wilayah yang disengketakan itu. Kebanyakan toko, bank, sekolah dan kantor tutup hari Sabtu di kota utama Srinagar dan kota-kota lain.

Protes pecah hari Jumat ketika ratusan orang meneriakkan slogan-slogan anti-India dan menyerukan penangkapan dua oknum militer India itu. Korban mengatakan, dia diculik hari Selasa dan disekap di sebuah pondok di mana dia diperkosa berkali-kali selama dua hari.

Namun polisi India mengatakan, tubuh perempuan itu tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan atau perlawanan.

Pejabat-pejabat militer India telah menyatakan tentaranya tidak bertanggungjawab, dengan mengatakan, teroris juga seringkali mengenakan seragam tempur.

Kelompok-kelompok hak asasi menuduh petugas keamanan India melakukan pembunuhan di luar hukum dan pelanggaran hak asasi di Kashmir. Kashmir terbagi dua antara India dan Pakistan, namun, masing-masing menyatakan kepemilikan penuh. Separatis Muslim telah berjuang sejak tahun 1989 demi kemerdekaan Kashmir dari India yang mayoritas Hindu atau bergabung dengan Pakistan yang mayoritas penduduknya Muslim. Ribuan telah tewas dalan pemberontakan itu.