Warga Jalur Gaza Bisa Bepergian ke Luar Negeri Lewat Mesir

Ribuan warga Palestina antri pelayanan imigrasi di pos perbatasan Rafah, Mesir yang baru dibuka (28/5).

Ratusan warga Palestina yang sudah punya dokumen perjalanan memanfaatkan pembukaan perbatasan di Rafah itu kemarin.

Orang-orang Palestina dari Jalur Gaza sekarang bisa dengan bebas masuk ke Mesir setelah pemerintah Mesir mencabut peraturan yang menutup perbatasan dengan Gaza.

Ratusan warga Palestina yang sudah punya dokumen perjalanan memanfaatkan pembukaan perbatasan di Rafah itu kemarin.

Namun, menurut wartawan VOA yang menyaksikan peristiwa penting itu, puluhan warga Palestina ditolak masuk ke Mesir karena nama mereka terdapat dalam daftar hitam petugas keamanan Mesir.

Pos perbatasan Rafah adalah satu-satunya jalan masuk ke Gaza, kecuali yang dari Israel. Kata para pejabat Mesir, mereka memberlakukan peraturan lintas batas yang berlaku sebelum dilancarkannya blokade tahun 2007 oleh pemerintah Mesir dibawah presiden Husni Mubarak.

Warga Palestina yang punya paspor sekarang bisa dengan mudah keluar masuk Mesir kecuali pada hari Jumat dan hari libur. Tapi perempuan-perempuan Gaza bisa masuk ke Mesir tanpa pembatasan apapun, dan laki-laki yang berusia antara 18 sampai 40 tahun harus minta visa sebelum masuk ke Mesir.

Kantor berita Mesir MENA mengatakan, pembukaan kembali perbatasan itu adalah untuk mengakhiri perpecahan antara bangsa Palestina dan akhirnya mengadakan rekonsiliasi nasional.

Kata seorang pejabat senior Hamas, pembukaan perbatasan itu merupakan era kebebasan yang baru bagi rakyat Gaza dan dimulainya kerjasama yang lebih erat dengan Mesir.