Virus Hidup Zika Ditemukan dalam Sampel Ludah dan Air Seni

Seorang wisatawan menerima informasi soal virus Zika yang tengah dikampanyekan oleh Kementerian Kesehatan Peru di terminal bis Plaza Norte di Lima (4/2).

Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan kepada para pejabat agar jangan menerima sumbangan darah dari orang yang baru-baru ini pulang dari negara-negara yang ketularan virus Zika.

Para pejabat kesehatan Brazil mengatakan bahwa mereka telah menemukan virus Zika yang hidup dalam sampel ludah dan air seni.

Berbicara dalam jumpa pers hari Jumat (5/2), Presiden Yayasan Oswaldo Cruz (Fiocruz), Paulo Gadelha, mengatakan sekedar ciuman “meningkatkan risiko” terinfeksi virus itu. Namun, ia mendesak agar jangan ada kebijakan anti-ciuman.

Para ilmuwan di institute penelitian Fiocruz untuk penyakit tropis mengatakan mereka sedang berusaha menentukan apakah cairan tubuh dapat menularkan Zika ke pasien baru.

Brazil memasuki musim Karnival, Jumat (5/2), ketika orang banyak minum alkohol, dan biasanya orang mencium orang yang tidak dikenalnya di pesta-pesta jalanan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan kepada para pejabat agar jangan menerima sumbangan darah dari orang yang baru-baru ini pulang dari negara-negara yang ketularan virus Zika.

Virus yang dibawa nyamuk itu paling banyak terdapat di Amerika Latin, khususnya Brazil, dan paling berbahaya terhadap wanita yang hamil. [gp]