UNICEF: Pengusiran Pejabat PBB oleh Ethiopia 'Mengkhawatirkan'

Iring-iringan kendaraan PBB ditolak memasuki wilayah Tigray oleh militer Ethiopia saat terjadi konflik Mei lalu (foto: ilustrasi).

Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan keputusan pemerintah Ethiopia untuk mengusir tujuh pejabat senior kemanusiaan PBB dari negara itu 'disesalkan dan mengkhawatirkan'.

UNICEF dalam sebuah pernyataan Jumat (1/10) menyebut pekerjaannya "lebih mendesak dari sebelumnya," dan anak-anak menanggung "beban terbesar" dari krisis kemanusiaan yang memburuk di negara itu.

BACA JUGA: Sekjen PBB Terkejut Ethiopia Usir Tujuh Staf PBB

“Kami percaya penuh pada tim yang bekerja di lapangan untuk menyelamatkan nyawa anak-anak, yang seperti biasanya dipandu oleh prinsip-prinsip ketidak berpihakan, kemanusiaan, netralitas, dan kemandirian. Program kami akan terus berlanjut,” tambah UNICEF, sambil mencatat bahwa program tersebut telah hadir di negara Afrika itu selama 60 tahun lebih.

Ketujuh pejabat itu diberi waktu 72 jam untuk meninggalkan Ethiopia. Mereka termasuk perwakilan UNICEF dan wakil kepala Kantor Urusan Kemanusiaan PBB.

Dalam sebuah cuitan, kementerian luar negeri Ethiopia mengatakan bahwa ketujuh orang itu telah melakukan “campur tangan dalam urusan dalam negeri negara itu.”

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres , Kamis menyatakan "terkejut," setelah pemerintah Ethiopia mengumumkan pengusiran tersebut.

“Di Ethiopia, PBB memberikan bantuan untuk menyelamatkan nyawa termasuk makanan, obat-obatan, air, dan pasokan sanitasi kepada orang-orang yang sangat membutuhkan,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan. “Saya memiliki keyakinan penuh pada staf PBB yang berada di Ethiopia untuk melakukan pekerjaan ini.”

Ia mengatakan organisasi itu sedang terlibat dengan pihak berwenang Ethiopia “dengan harapan staf PBB tersebut akan diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan penting mereka". [my/pp]