UNICEF: 100 Ribu Orang Terlantar Akibat Konflik di Yaman

Kantor Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF di Jenewa, Swiss (Foto: dok).

Menurut badan PBB tersebut, Senin (6/4), pertempuran telah menghentikan suplai air bersih di beberapa daerah di Yaman selatan, dan parit-parit yang berubah menjadi limbah di jalan-jalan, meningkatkan risiko menyebarnya penyakit.

Badan anak-anak PBB, UNICEF, mengatakan, sekitar 100 ribu orang terlantar akibat konflik di Yaman, sementara anak-anak terus terbunuh, kehilangan anggota tubuh, dan memikul risiko terkena penyakit.

UNICEF merilis pernyataan yang menyebutkan, di seluruh negara itu, penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman, membebani pelayanan di rumah-rumah sakit dan layanan-layanan sosial lainnya.

Dikatakan, pengungsian internal semacam itu menjadikan anak-anak rawan kesehatan dan terhenti pendidikan mereka. UNICEF menyerukan agar diberikan perhatian dan perlindungan khusus kepada anak-anak dan keluarga mereka, sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional.

Dikatakan, rumah-rumah sakit kesulitan menampung membludaknya orang-orang yang cedera, karena suplai yang kurang. UNICEF menambahkan, sedikitnya tiga petugas kesehatan tewas dalam serangan-serangan itu.

Menurut badan PBB tersebut, hari Senin, pertempuran telah menghentikan suplai air bersih di beberapa daerah di Yaman selatan, dan parit-parit menjadi limbah di jalan-jalan, meningkatkan risiko menyebarnya penyakit.

Konflik di Yaman membuat sekutu-sekutu presiden negara itu yang bermasalah, Abd Rabbuh Mansur Hadi, berhadapan dengan pemberontak Syiah yang bersekutu dengan presiden terdahulu, Ali Abdullah Saleh. Arab Saudi, yang mendukung presiden yang sekarang, telah memimpin serangan-serangan udara sejak 26 Maret lalu melawan pemberontak.