Ukraina Cabut Anggaran bagi Kawasan Pemberontak

Presiden Ukraina Petro Poroshenko (kiri) dan PM Arseniy Yatsenyuk di Kyiv, Ukraina (4/11).

Ukraina mengumumkan, Rabu (5/11), akan menghentikan penyaluran dana pemerintah ke wilayah-wilayah timur yang dikontrol separatis dukungan Rusia.

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk Rabu (5/11) mengatakan kebijakan itu akan berlaku di Donetsk dan Luhansk selama kedua kawasan itu masih dikuasai oleh apa yang disebutnya sebagai “teroris.”

Berbicara dalam rapat kabinet, Yatsenyuk mengatakan pemerintah masih akan memasok gas dan listrik ke daerah-daerah itu.

Dua kawasan yang memisahkan diri itu hari Minggu membangkang dan melangsungkan pemilu guna menegaskan otonomi mereka dari pemerintah Ukraina. Sejauh ini, hanya Rusia yang mengakui pemilu itu yang disebut Amerika, PBB dan pihak-pihak lain tidak sah dan tidak membantu upaya penyelesaian konflik.

Gencatan senjata yang telah berjalan dua bulan masih rapuh di daerah kekuasaan pemberontak, di mana kadang terjadi bentrokan antara tentara Ukraina dan pasukan separatis.

Dua remaja tewas dan tiga lainnya cedera akibat bom hari Rabu ketika bermain olahraga di sekolah di kota Donetsk, menurut pemerintah kota itu. Sementara itu pemerintah Ukraina mengatakan dua tentaranya tewas dan sembilan cedera dalam 24 jam sebelumnya.

Pemilihan hari Minggu di bagian timur Ukraina itu berlangsung seminggu setelah pemilu resmi di Ukraina menghasilkan parlemen baru yang didominasi anggota pro-Barat dan menginginkan hubungan lebih erat dengan Eropa barat.

Rusia membantah terlibat langsung dalam pergolakan di Ukraina, yang telah menewaskan lebih dari 4.000 orang sejak pemberontak mengangkat senjata bulan April. Rusia mengatakan para tentaranya yang bertempur bersama pemberontak di Ukraina bertindak sebagai relawan.