Tunggu Bantuan Senjata, Zelenskyy: Apakah Barat Takut Moskow?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dari Kyiv, Ukraina, 21 Maret 2022. (Foto: via AP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang tampak kesal, menuntut agar negara-negara Barat memberikan sebagian kecil perangkat keras militer milik mereka untuk Ukraina. Zelenskyy juga bertanya apakah mereka takut pada Moskow.

Beberapa negara telah berjanji untuk mengirim rudal anti-baju besi dan anti-pesawat serta senjata ringan, tetapi Zelenskyy mengatakan Kyiv tidak mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

“Itulah yang dimiliki mitra kami, barang-barang yang berdebu di sana,” katanya dalam pidato melalui video pada Sabtu (26/3) larut malam. "Ini semua tidak hanya untuk kebebasan Ukraina, tetapi juga untuk kebebasan Eropa."

BACA JUGA: Cegah Rusia Jadikan Migas Sebagai Senjata, Zelenskyy Minta Produsen Energi Genjot Produksi

Ukraina, kata Zelenskyy, hanya membutuhkan 1 persen dari pesawat milik NATO dan 1 persen tank milik organisasi tersebut. Ia menambahkan bahwa tidak mungkin menghentikan serangan Rusia di pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, tanpa cukup memiliki tank, kendaraan lapis baja, dan pesawat.

"Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?" katanya.

Zelenskyy telah berulang kali berpendapat bahwa Rusia akan berusaha untuk memperluas pengaruhnya lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh. Namun NATO telah menolak seruannya untuk menerapkan zona larangan terbang di atas Ukraina dengan alasan bahwa hal itu dapat memicu terjadinya perang yang lebih luas.

Penduduk setempat duduk di bangku dekat sebuah gedung apartemen yang hancur akibat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan yang terkepung Mariupol, Ukraina, 25 Maret 2022. (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)

Kekecewaan

Sebelumnya pada hari itu Zelenskyy berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan menyatakan kekecewaannya bahwa pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina, kata kantor Zelenskyy dalam sebuah pernyataan.

Zelenskyy mengatakan Polandia dan Amerika Serikat telah menyatakan kesiapan mereka untuk membuat keputusan terkait pesawat. Namun Washington menolak tawaran Polandia untuk mentransfer jet tempur MiG-29 ke pangkalan AS di Jerman untuk digunakan Angkatan Udara Ukraina.

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yuri Ignat, mengatakan kepada Reuters bahwa pilot-pilot negaranya telah berlatih selama bertahun-tahun dan melakukan latihan bersama dengan pilot AS justru karena "kami mengerti bahwa mungkin ada skenario seperti itu.”

BACA JUGA: Biden: AS Kirim Lebih Banyak Drone, Senjata Anti-Perang Udara ke Ukraina

Ukraina sekarang membutuhkan jet tempur seperti F-15 dan F-16 Amerika untuk melengkapi pesawat MiG-29 dan Sukhoi era Soviet yang sudah tua, katanya, untuk mengatasi keunggulan numerik dan teknologi Rusia di udara.

“Kita bertempur dengan peralatan tahun 70-an dan 80-an, mereka bertempur dengan peralatan tahun 2010,” kata Ignat. [ah]