Trump Dituduh Serukan Pembunuhan Clinton

Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, melambaikan tangan pada para pendukung dalam kampanye di University of North Carolina Wilmington, di Wilmington, North Carolina (9/8). (AP/Evan Vucci)

Media sosial seperti Facebook dan Twitter, ramai oleh komentar Trump itu. Tapi Trump menyangkal memikirkan mengenai kekerasan ketika ia berpidato.

Kata-kata "mungkin saja ada" yang diucapkan oleh kandidat Partai Republik, Donald Trump, sebagai komentar spontan telah mengguncang kampanye kepresidenan AS 2016.

Ketika berbicara di Wilmington, North Carolina hari Selasa (9/8), Trump mengatakan calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton akan menunjuk hakim-hakim agung yang liberal yang bisa merampas hak konstitusional warga Amerika untuk memiliki senjata api.

“Jika Clinton memilih para hakim, tidak ada yang bisa dilakukan, meskipun oleh pendukung Amandemen Kedua, mungkin ada yang bisa dilakukan, saya tidak tahu,” katanya pada kampanye di Wilmington.

Amandemen kedua memberikan hak konstitusional bagi warga untuk memiliki senjata.

Tidak jelas apakah Trump bercanda ketika mengatakan “mungkin ada yang bisa dilakukan”. Tapi penentangnya langsung mengartikannya bahwa Clinton atau para hakim harus dibunuh.

“Apa yang dikatakan Trump berbahaya. Seseorang yang ingin menjadi presiden Amerika seharusnya tidak menyarankan kekerasan dengan cara apa pun,” kata manajer kampanye Clinton, Robby Mook, dalam pesan di Twitter.

Media sosial seperti Facebook dan Twitter ramai oleh komentar Trump itu. Tapi Trump menyangkal memikirkan mengenai kekerasan ketika ia berpidato. [my/al]