Solo Tuan Rumah Festival Blogger ASEAN

  • Yudha Satriawan

Para peserta Festival Blogger ASEAN di Solo. (VOA/Yudha Satriawan)

Ratusan blogger dari wilayah ASEAN mengadakan pertemuan di Solo dengan pembahasan utama kebebasan berekspresi.
Sekitar 500 blogger dari wilayah anggota asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) mengadakan pertemuan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/5), untuk berbagi informasi.

Juru bicara perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hazairin Pohan, yang membuka pertemuan tersebut mengatakan komunitas blogger memperkuat kerja sama dan solidaritas dalam bentuk pemberdayaan masyarakat di negara-negara kawasan ASEAN. Menurut Hazairin, blogger menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat.

“Kita membuat konektivitas, saling berhubungan, kita terhubung satu sama lain. Nanti banyak anak-anak dari negara lain yang ingin ke Indonesia, Solo, dia akan ketemu temannya yang backpacker, tourism, tertarik ekonomi kreatif, mengembangkan desain pemasaran, mereka bisa saling berbagi informasi, itu akan menjadi bola salju yang bergulir dengan cepat,” ujarnya.

“Kalau politik itu urusan pemerintah, pengamat politik, atau akademisi, dosen dan sebagainya. Kalau ekonomi, mungkin pengusaha Indonesia akan mengekspor atau pasarakan produk ke Kamboja, ya saya bidik dulu komunitas blogger di Kamboja, saya peroleh informasi selengkapnya. Bisa ke blogger pengusaha, ekonomi kreatif, jurnalistik, UKM, travel, marketing, dan sebagainya.”

Sementara itu, juru bicara blogger kawasan ASEAN untuk wilayah Indonesia, Amril Taufik Gobel, mengungkapkan perkembangan blogger di Indonesia sangat pesat.

“Akhir 2011, jumlah blogger Indonesia sudah mencapai lima juta. Ini cukup signifikan, dari yang kita bentuk pertama saat pesta blogger Indonesia 2008 itu baru sekitar 500 ribu blogger yang bergabung,” ujarnya.

“Peran blogger di Indonesia sangat strategis karena blogger memberikan kontribusi berupa penyampaian informasi dan konten yang positif. Kenapa memakai blog Internet karena blog melakukan pendekatan personal, interaktif, bisa saling komentar, meski terpisah jarak antara wilayah maupun negara.”

Amril menyayangkan masih adanya penangkapan para blogger di sejumlah negara.

“Saya bersyukur di Indonesia kebebasan informasi dan berekspresi masih lebih luas dibanding negara lain. Seringkali kita temukan di negara lain melakukan penangkapan pada para blogger karena dianggap musuh pemerintah. Saya bersyukur Indonesia saat ini bisa lebih terbuka,” ujarnya.

Ratusan pegiat blog di internet dari kawasan ASEAN ini menggelar pertemuan hingga dua hari mendatang. Mereka juga akan melakukan jelajah wisata ke berbagai obyek wisata di Solo dan sekitarnya. Selain itu, mereka juga melakukan rangkaian kegiatan berkaitan dengan ulang tahun kedua Komunitas Blogger ASEAN untuk wilayah Indonesia.