Serangan Seksual di Jerman Dapat Akibatkan Deportasi

Warga melakukan aksi protes di depan stasiun di Cologne, Jerman, Rabu (6/1).

Polisi menyatakan sekitar 1.000 lelaki, kebanyakan “keturunan Arab atau Afrika Utara” telah berkumpul di dekat stasiun kereta utama Koln sekitar tengah malam dan melemparkan petasan.

Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas mengatakan jika ada pencari suaka di antara orang-orang yang bertanggung jawab atas serangkaian aksi pencurian dan serangan seksual di Koln, mereka dapat diusir dari negara itu.

Maas berbicara hari Kamis kepada kelompok media Funke mengenai serangkaian kejahatan. Maas mengatakan undang-undang Jerman memperbolehkan para pencari suaka dideportasi jika mereka dijatuhi hukuman penjara sekurang-kurangnya satu tahun, hukuman yang mungkin untuk pelanggaran seksual.

Tetapi para pejabat Jerman telah memperingatkan bahwa sedikit sekali informasi yang tersedia mengenai pelaku serangan pada akhir pekan setelah Tahun Baru, termasuk di antaranya apakah para penyerang itu adalah pencari suaka.

Para pejabat hari Rabu mengatakan, serangan-serangan itu kemungkinan besar bagian dari upaya terpadu yang dilakukan sebuah kelompok penjahat.

Polisi menyatakan sekitar 1.000 lelaki, kebanyakan “keturunan Arab atau Afrika Utara” telah berkumpul di dekat stasiun kereta utama Koln sekitar tengah malam dan melemparkan petasan. Setelah polisi bergerak untuk membubarkan mereka, kelompok-kelompok yang lebih kecil mulai mengelilingi perempuan-perempuan yang melewati kawasan tersebut, meraba-raba dan melecehkan mereka serta mencuri harta benda mereka.

Seorang polisi perempuan yang berpakaian preman mengatakan ia termasuk mereka yang diserang.

Sekitar 90 orang mengajukan pengaduan kriminal, termasuk satu laporan mengenai pemerkosaan. Kantor berita DPA melaporkan tiga tersangka sedang diselidiki.

Menteri Kehakiman Maas dan Kanselir Angela Merkel telah mengecam serangan-serangan tersebut dan menyerukan agar para pelaku dihukum.

Polisi di kota Hamburg dan Stuttgart, Jerman, menyatakan kejahatan serupa dilakukan pada kemeriahan malam Tahun Baru, tetapi dalam skala yang lebih kecil.

Hari Selasa, ratusan perempuan berdemonstrasi di depan katedral Koln untuk menyerukan respek yang lebih besar terhadap kaum perempuan.

Meskipun kebangsaan dan status tempat tinggal para pelaku tidak diketahui, serangan-serangan itu meningkatkan perdebatan mengenai kebijakan imigrasi Jerman.

Sekitar 1,1 juta orang terdaftar sebagai pencari suaka di Jerman pada tahun 2015. [uh]