Seorang Pria Rusia Divonis Penjara 10 Tahun karena Berkhianat

Rusia, Kamis (25/4), menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun bagi seorang pria asal Siberia yang dituduh melakukan pengkhianatan. (Foto: Ilustrasi/Reuters)

Rusia, Kamis (25/4), menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun bagi seorang pria asal Siberia yang dituduh melakukan pengkhianatan negara dan terorisme karena maksudnya untuk bergabung dengan unit Rusia yang bertempur di Ukraina.

Penahanan tersebut merupakan penangkapan terbaru terhadap warga negara Rusia yang dituduh ingin bergabung dalam kelompok bersenjata pro-Ukraina, yang terlibat dalam beberapa serangan mematikan terhadap Rusia.

Tersangka "berencana untuk ikut serta dalam pertempuran di sisi angkatan bersenjata Ukraina," demikian disampaikan oleh kantor berita Rusia TASS yang mengutip pernyataan FSB.

Penegakan hukum menahan pria berusia 26 tahun itu di wilayah tengah Kemerovo saat dia menuju Ukraina, kata laporan itu.

BACA JUGA: Rusia: Drone Ukraina Picu Kebakaran di Sejumlah Wilayah

“Dia termotivasi oleh fakta bahwa, sejak dimulainya operasi di Ukraina, dia tidak mendukung kebijakan kepemimpinan Rusia,” kata FSB dalam pernyataannya.

TASS melaporkan bahwa tersangka tersebut memasang simbol Legiun Kebebasan Rusia secara daring - sebuah unit anti-Kremlin Rusia yang berperang untuk Kyiv.

Moskow telah mengeluarkan larangan terhadap organisasi tersebut dengan menyebutnya sebagai organisasi teroris.

BACA JUGA: Ukraina Sambut Baik Bantuan AS

Rusia secara berkala mengadili orang yang berkolaborasi dengan Ukraina.

Di wilayah Zaporizhzhia Ukraina selatan yang diduduki Rusia, pihak berwenang yang dibentuk Moskow pada Kamis menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara kepada seorang pria karena menjadi mata-mata untuk Ukraina.

TASS mengatakan dia “mengumpulkan dan menyampaikan informasi tentang pergerakan dan arah pasukan Rusia” dan “mengumpulkan informasi tentang infrastruktur industri dan energi” di wilayah Zaporizhzhia. [ah/ft]