Sekjen PBB Hubungi Pemimpin Kamboja dan Thailand, Desak Kedua Pihak Akhiri Kekerasan

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon

PM Kamboja Hun Sen meminta kepada PBB untuk menempatkan pasukannya di daerah perbatasan yang disengketakan.

Sekjen PBB Ban Ki-moon telah berbicara dengan pemimpin Thailand dan Kamboja, dan menawarkan pertolongan untuk mengakhiri sengketa perbatasan negara mereka.

Ban mengatakan kepada wartawan di New York, Selasa, bahwa dirinya telah berbicara via telepon dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva. Ia mengatakan dirinya mendesak kedua pihak agar mengakhiri kekerasan, menahan diri dan mencari penyelesaian sengketa tersebut.

Pasukan Kamboja dan Thailand sedang disiagakan setelah pertempuran beberapa hari ini terakhir, yang telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan mengakibatkan ribuan orang mengungsi. Kedua pihak saling menuduh pihak lainnya memulai penembakan, tetapi kedua pihak sekarang mengatakan mereka menghendaki penyelesaian damai atas sengketa tersebut.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah memohon PBB untuk menempatkan pasukan di daerah perbatasan yang disengketakan dekat satu kuil bersejarah Preah Vihear dari abad XI. Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Abhisit berusaha meyakinkan pimpinan PBB bahwa Thailand bukanlah pihak yang memulai serangan.

Sebelumnya pada hari Selasa, Ketua ASEAN dan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, berada di Bangkok untuk bertemu pemimpin Thailand guna merundingkan solusi mengakhiri krisis. Natalegawa juga mengunjungi Kamboja pada hari sebelumnya.