Saham Asia Turun Karena Pengurangan Stimulus di AS

FILE - A woman walks past an electronic board displaying Japan's Nikkei average (top C) and various countries' stock price indices outside a brokerage in Tokyo.

Pada Rabu (29/1), bank sentral AS atau US Federal Reserve mengatakan akan memotong US$10 miliar lagi dari program pembelian obligasinya bulan depan.
Saham-saham Asia jatuh Kamis (30/1) menyusul keputusan bank sentral AS untuk lebih banyak lagi memotong stimulus di ekonomi terbesar dunia itu.

Indeks saham Jepang Nikkei 225 turun 3,2 persen tengah hari, demikian juga indeks-indeks di Asia lainnya, termasuk Hang Seng di Hong Kong, yang turun 1,4 persen.

Pada Rabu, bank sentral AS, alias US Federal Reserve (The Fed) mengatakan akan memotong US$10 miliar lagi dari program pembelian obligasinya bulan depan, menimbulkan kekhawatiran baru mengenai stabilitas pasar-pasar baru.

Kebijakan tersebut, yang mengarah pada pengakhiran semua stimulus pada akhir tahun, dimaksudkan untuk memompa lebih banyak uang untuk ekonomi AS, meningkatkan pertumbuhan lapangan pekerjaan dan mempertahankan suku bunga yang rendah.

Namun, para analis khawatir para investor akan menarik uang mereka dari ekonomi-ekonomi baru dan mencari pengembalian yang lebih tinggi di AS.